Antara Guru TK Hingga Menggambar

Sunday, March 2, 2014

Saya adalah seorang mantan guru TK, hehe.. Saya mengajar dari tahun 2007 hingga 2010. Tapi saya tidak seperti kebanyakan guru TK yang kreatif. Saya hanya mengajar dengan cinta, tak lebih. 

Menjadi guru TK bukan pekerjaan mudah, karena guru TK dituntut serba bisa. Ya mesti bisa nyanyi, bisa nari, bisa nggambar, bisa acting (saat role playing), kreatif membuat mainan dari barang bekas (making art), bisa masak, dan yang penting gak boleh jijik. Yang terakhir ini, misalnya ketika ada anak yang BAB, BAK, atau muntah. Kalo jijik, mending jangan jadi guru TK yaa...karena hari-harinya akan sering ketemu yang begitu. :)

Bisa nari dan bisa nyanyi, udah pasti karena kerjaan anak-anak TK kan cuma itu. Seharusnya, selebihnya mereka main sendiri. Oya, tentang menari, saya pernah lho dengan partner (Bu Neneng waktu itu) mengantarkan anak-anak menjadi juara 1 lomba menari di kecamatan, hehe..(sombong dikit). Acting juga bisa lah dikit-dikit. 

Tapii...menggambar, ini kelemahan saya. Bahkan saat wawancara, ketika melamar di Happy Bee, Ms Budi owner preschool itu bilang, "waa..Ms Arin nggak suka nggambar ya?" gitu, iihhh...malunya. Syukurnya, Alhamdulillah, dulu saya mengajar berdua dengan partner di kelas. Jadi urusan menggambar bisa diwakilkan, hehe, sampai-sampai seorang partner (Ms Novi) hafal dengan kebiasaan saya yang selalu bilang, "Arin nggunting aja yah." :p

Tapi, sejak punya Amay, semuanya berubah. Terlebih ketika dia sudah mulai senang menggambar. Saya dimintanya menggambar apapun yang dia mau. Parahnya, dia tidak mau diwakilkan. "Hmm...Amaaayy...papamu itu pinter nggambar!!" gerutu saya waktu itu. Tapi demi tak mendengar tangisannya yang bikin pusing kepala (lebay), ya sudahlah, akhirnya saya gambarkan karakter-karakter yang dia minta, sebisa saya. Yah, meski dengan itu saya harus berusaha menulikan telinga ketika suami bilang ini itu tentang "karya saya". :D

Tapi suami saya baik koq. Akhirnya beliau mengajari saya menggambar gajah, kuda, dll, sebelum "ilmu" menggambar binatang-binatang itu saya praktekkan di depan Amay. Alhamdulillah sii, sekarang tangan saya sudah mulai lentur, walaupun hasil gambaran saya belum bisa dibilang bagus. Minimal, Amay ngerti lah apa yang saya gambar. :p

Alhamdulillahnya lagi, sekarang Amay nggak sesering dulu minta saya gambarkan. Dia sudah bisa menuangkan isi kepalanya sedikit demi sedikit. Rupanya, bakatnya ini menurun dari papanya. Untung saja yaa...soalnya kalau laki-laki nggak bisa nggambar tuh kurang keren. Eh, ini sih pendapat saya pribadi lho, nggak boleh ada yang protes, hehe..

Karena hobi menggambar Amay, kami pun memutuskan untuk membelikannya kertas 1 rim, supaya tak perlu repot-repot membeli buku gambar setiap hari. Anak ini, kalau kertas di buku gambarnya belum habis, belum akan menghentikan kegiatan menggambarnya. :)

Ini hasil karya Amay dari waktu ke waktu, yang berhasil diabadikan:

gambar Amay, 2th 6bln, "Buaya makan ikan"

gambar Amay, 2th 6bln, "Gorila, spongebob dan balon"

gambar Amay 2th, 7bln, "Spongebob, perahu dan matahari"

gambar Amay, 2th 8bln, "Ular dan kupu-kupu"

gambar Amay, 2th, 11bln, "Buaya dan burung hantu"

Saya selalu ingat tips Ms Budi (owner preschool tempat saya mengajar) supaya anak pandai menggambar, yaitu, "Jangan diberi penghapus". Penghapus membuat anak-anak tidak percaya diri dengan tangannya. Itu yang saya terapkan pada Amay, dan ia selalu percaya diri walaupun menggambar dengan pulpen sekalipun.

4 comments

  1. baguuus gambar amay. semoga ntar seusia amay dek zahra dan bisa nggambar. eh kayaknya saya perlu kursus nggambar juga kayak mb arin :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi mba mae.. saya kursusnya sama papa amay mba, yg gak bayar, wkwwkwk

      Delete
  2. Untuk anak 2 th, gambar amay keren banget.anakku ja yg umur nya juga 2 th blm bs gambar.dia cuma corat coret kertas.blm berwujud bentuk.brarti amay memang ada bakat mbak ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe..makasih apresiasinya mba... semoga ya mba, soalnya papanya emang hobi bgt nggambar. :)

      Delete