Adab Bertamu dan Memuliakan Tamu

Saturday, November 16, 2019


Kemarin, pulang sekolah Mas Amay langsung cerita. "Tadi di sekolah Mas Amay ngafalin hadits memuliakan tamu. Gini, 'Barangsiapa yang beriman kepada Allah, hendaklah ia memuliakan tamunya'."
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/107372/adab-adab-dalam-menerima-tamu
Konten adalah milik dan hak cipta www.islam.nu.or.id
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/107372/adab-adab-dalam-menerima-tamu
Konten adalah milik dan hak cipta www.islam.nu.or.id
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/107372/adab-adab-dalam-menerima-tamu
Konten adalah milik dan hak cipta www.islam.nu.or.id

Mama jadi ingat almarhumah Uti. Setiap kali ada tamu, Uti selalu menyambut tamunya dengan senyuman terbaik. Kalau tamunya menginap, Uti selalu siapkan masakan terenak. 'Diada-adain' pokoknya. Jujur saja, Mama belum bisa meneladani apa yang Uti contohkan, tapi Mama selalu berusaha melakukan yang terbaik yang bisa Mama lakukan.


Adab Ketika Bertamu dan Ketika Menerima Tamu


Selain menjamu dengan jamuan terbaik, ada banyak lagi adab memuliakan tamu yang harus kita tahu. Di antaranya adalah:

1. Menyambut tamu dengan senyuman yang tulus dan selalu menampakkan wajah yang gembira. Ada pepatah yang mengatakan bahwa, 'Menunjukkan wajah yang riang gembira lebih baik dari memberi suguhan (tanpa disertai wajah gembira)'.

2. Meminta tamu untuk tetap memakai alas kaki.

3. Menampakkan kondisi serba cukup.

4. Tidak mengeluh tentang waktu kehadiran mereka.

5. Mengajak ngobrol tentang hal-hal yang disukai tamu.

6. Tidak membicarakan tentang sesuatu yang membuat mereka takut.

7. Tidak marah kepada siapapun agar tamu tetap merasa nyaman di rumah kita.

8. Tidak tidur sebelum mereka beristirahat.

9. Menunjukkan kesedihan ketika tamu berpamitan.

10. Memberikan oleh-oleh atau buah tangan kepada tamu.

11. Tidak menunggu orang yang akan datang ketika masih ada tamu.

Wah, ternyata hal-hal kecil semacam meminta mereka tetap memakai alas kaki, atau tidak tidur sebelum mereka beristirahat, adalah bagian dari adab menerima tamu. Adab-adab di atas, apabila kita terapkan saat menerima tamu, insya Allah akan membuat tamu merasa nyaman dan tidak kapok berkunjung ke tempat kita. :)

Baik, itu tentang Adab Memuliakan Tamu. Sekarang, bagaimana bila kita menjadi tamu? Apa saja Adab Bertamu yang harus kita pegang?

1. Memperhatikan waktu kedatangan. Sebaiknya tidak bertamu di 3 waktu istirahat, yaitu; sebelum shubuh, setelah dzuhur dan setelah isya' (maksudnya adalah di malam yang terlalu larut).

2. Meminta izin untuk masuk maksimal tiga kali. Ketika mengetuk pintu pun, kita dianjurkan untuk mengetuknya dengan lembut.

"Kami di masa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-kuku." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod bab Mengetuk Pintu)

3. Posisi berdiri tidak menghadap pintu masuk. Ini dimaksudkan agar apa yang ada di dalam rumah tidak terlihat langsung oleh tamu sebelum mereka diizinkan masuk.

"Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam apabila mendatangi pintu suatu kaum, beliau tidak menghadapkan wajahnya di depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau kirinya dan mengucapkan assalamu'alaikum ... assalamu'alaikum ..." (HR. Abu Dawud)

4. Tidak mengintip. Jika menghadap pintu saja tidak diperbolehkan, apalagi mengintip?  Ini sering dilakukan ketika kita penasaran, apakah tuan rumah ada di dalam. Namun, harus diingat bahwa hal ini sama sekali tidak sopan. Rasulullah pun bersabda, "Andaikan ada orang menengokmu di rumah tanpa izin, kalian melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu." (HR. Bukhari Kitabul Isti'dzan)

5. Menjawab pertanyaan dengan jelas. Jika tuan rumah bertanya, "siapa?", jangan jawab dengan "saya", tapi sebut nama dengan jelas, dan jelaskan juga maksud dan tujuan kedatangan kita.

6. Duduk di tempat yang sudah disediakan. Jangan melirik-lirik ke tempat makanan, juga ke arah tempat keluarnya perempuan.

7. Tidak makan/minum sebelum dipersilakan. Ingat ya, Mas Amay dan Adek Aga, tidak sopan jika sedang bertamu, kalian merengek-rengek meminta makanan.

8. Hendaknya mendoakan orang yang telah memberi suguhan makanan, setelah mencicipi makanan tersebut, dengan doa sbb:

اَللّهُـمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي, وَاْسقِ مَنْ سَقَانِي

"Ya Allah, berikanlah makanan kepada orang yang telah memberikan makanan kepadaku dan berikanlah minuman kepada orang yang telah memberikan minuman kepadaku." (HR. Muslim)

اَللّهُـمَّ اغْـفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ

"Ya Allah, ampuni dosa mereka dan kasihanilah mereka serta berkahilah rezeki mereka." (HR. Muslim)

9. Sebaiknya tidak memberatkan tuan rumah.

10. Dianjurkan untuk membawa buah tangan.

11. Setelah urusan selesai, hendaklah seorang tamu segera pulang dengan lapang dada dan memaafkan kekurangan tuan rumah.

Nah, jadi tidaklah beradab ketika seseorang seusai bertamu, kemudian menceritakan kekurangan sang tuan rumah kepada orang lain.

Mama jadi teringat dengan sebuah nasihat;

Adab ketika bertamu
Adab Bertamu

Ya, masuklah ke rumah orang lain dalam keadaan buta dan keluarlah dalam keadaan bisu. Ini adalah sebuah perumpamaan, bahwa sebaiknya kekurangan-kekurangan yang tuan rumah miliki, tak perlu orang lain ketahui. Nah, apalagi sampai dibuat status di media sosial. Tak elok.


Setelah mengetahui Adab Bertamu dan Adab Memuliakan Tamu, semoga kita dapat mempraktikkan adab ini dengan baik. Karena ilmu tanpa adab, adalah sia-sia.

Wallahu a'lam bish-showab.


Ditulis dengan Cinta, Mama






Sumber Referensi:
1. https://islam.nu.or.id/post/read/107372/adab-adab-dalam-menerima-tamu

2. https://kitchenuhmaykoosib.com/adab-bertamu/

3. https://muslim.or.id/1546-adab-bertamu-dan-memuliakan-tamu.html


4 comments

  1. Meskipun adab memuliakan tamu termasuk yang meminta tamu untuk tidak melepas alas kaki, rasanya sebagai tamu akan ewoh sendiri Mbak, karena mbatin sendiri tamunya, "Tamu kurang ajar!"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah indahnya Islam ya, Mbak.. Mengutamakan orang lain dulu. :)

      Delete
  2. Aku baru tahu kalau adab memuliakan tamu itu meminta tamu melepas alas kaki 😅 nambah ilmu nich

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan, Mbak.. Yang benar, meminta tamu untuk tidak melepas alas kaki.

      Delete