Belajar Bahasa Arab #1; Isim Dhamir (Kata Ganti) dan Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)

Saturday, May 29, 2021


Mulai Kamis, 27 Mei kemarin, Mas Amay menjalani PAS atau Penilaian Akhir Semester. Sebagai ibu yang bertanggung jawab (uhuk), Mama Kepiting pun berusaha mendampinginya belajar. Seperti hari ini, kami berdua sama-sama mempelajari Bahasa Arab, karena materi ini akan diujikan hari Senin, 31 Mei besok.

Tidak seperti Bahasa Inggris, Bahasa Arab menurut saya termasuk rumit. Kaidah-kaidah penggunaannya disesuaikan berdasarkan jenis kelamin. Correct Me If I'm Wrong, yaa, soalnya saya juga ngga pernah dapat materi Bahasa Arab saat sekolah dulu. Saya baru belajar Bahasa Arab saat ini saja, itu pun karena harus mendampingi anak-anak BDR (Belajar dari Rumah).
 
Eh, tadi kan katanya penggunaan kata tunjuknya disesuaikan berdasarkan jenis kelamin, terus, kalau untuk benda-benda gimana dong? Emang ada jenis kelaminnya? 
 
Nah, ini dia yang kata saya tadi, rumit. Kita harus hafal kosakata / mufradat dalam Bahasa Arab dan cara penulisannya juga. Maka dari itu, ayo kita belajar pelan-pelan. Untuk awalan, kali ini kita belajar tentang ismudhdhamir (kata ganti) dan ismul isyarah (kata tunjuk), yaa...


Isim Dhamir (Kata Ganti)


Kata Ganti atau Isim Dhamir adalah kata yang digunakan sebagai pengganti subyek atau obyek, baik berupa benda maupun orang.


Isim Dhamir / Kata Ganti dalam Bahasa Arab


Contoh penggunaannya;

1. Apakah kamu Zahra? 
Anti Zahra?
 
2. Apakah kamu Hasan?
Anta Hasan?
 
3. Dia Hasan, dan dia Ani
Huwa Hasan, wahiya Ani
 
Dan seterusnya. Pasti teman-teman sudah bisa membuat contoh sendiri, yaa...
 

Isim Isyarah (Kata Tunjuk)

 

1. Hadza (هَذَا) dan Hadzihi (هَذِهِ)


Hadza dan Hadzihi memiliki arti "ini" (menunjuk benda / orang yang letaknya dekat). Namun, penggunaan keduanya berbeda.

a. Hadza (هَذَا), digunakan ketika;

- Menunjuk nama orang laki-laki, misal; Muhammad, Ibrahim, 'Ali, Hasan, dll
- Menunjuk suatu benda yang tidak diakhiri dengan ة
 

b. Hadzihi (هَذِهِ), digunakan ketika;

- Menunjuk nama orang perempuan, misal; Laila, 'Aisyah, 'Azizah
- Menunjuk suatu benda yang diakhiri dengan ة

2. Dzalika (ذَالِكَ) dan Tilka (تِلْكَ)

 
Dzalika dan Tilka memiliki arti "itu" (menunjuk benda / orang yang letaknya jauh). Namun, seperti Hadza dan Hadzihi, penggunaannya tergantung pada jenis kelamin orang atau benda yang ditunjuk. 
 

a. Dzalika (ذَالِكَ) digunakan ketika;

- Menunjuk nama orang laki-laki, misal; Muhammad, Ibrahim, 'Ali, Hasan, dll
- Menunjuk suatu benda yang tidak diakhiri dengan ة

b. Tilka (تِلْكَ) digunakan ketika;

- Menunjuk nama orang perempuan, misal; Laila, 'Aisyah, 'Azizah
- Menunjuk suatu benda yang diakhiri dengan ة

~~~
 

Nah, sampai di sini dulu belajarnya, yaa... Semoga nanti ada kesempatan untuk update pelajaran Bahasa Arab lagi. Omong-omong, kalau ada kesalahan, tolong sampaikan lewat komentar, yaa, biar saya perbaiki. Maklum, saya masih belajar juga. Terimakasih. :)
 

Ditulis dengan Cinta, Mama


Read More

Akhirnya Mayo Jumpa Betina

Friday, May 21, 2021

 

Barusan, waktu Mama nyuci piring di belakang, Adek Aga teriak-teriak.

"Mama, Mayo ketemu betina!" Aga jingkrak-jingkrak, trus ngomong lagi, "Yeaay, Mayo ketemu betina! Alhamdulillah, selamat ya, Mayo!" (ini beneran ngga bohong, Aga memang mengucap alhamdulillah dan selamat kayak gitu)

Mendengarnya, saya senang bukan kepalang. Kurang lebih 6 bulan merawatnya sedari ia berumur 2 bulan, akhirnya anak bulu ini mencapai level "dewasa muda" juga. Wakakaka...

Baca: Anggota Keluarga Baru itu Bernama Mayo

Kucing Oyen

Sebenarnya, sejak dua bulan lalu, Mayo sudah menunjukkan gejala-gejala usia remaja. Sering galau, melamun sendirian, dan suka ngga jelas gitu loh. Dia juga sudah mulai bergaul dengan kucing lain, tapi kata Papabebi, temen-temennya itu jantan semua. 

Yaaah, ga ada yang bisa "dipacari" dong. 😂

Sebulan terakhir, frekuensi galaunya kian bertambah. Mainnya makin jauh dan suka pulang malam. Dia akan pulang ketika lapar dan ketika mendengar suara Papabebi manggil-manggil. 

Mama sih berdoa, semoga dia segera ketemu kucing betina. Biar ngga galau melulu kan ya? Namun, tampaknya Mayones Si Kucing Oyen ini harus bersabar lebih lama, karena di sekitar sini hampir ga ada kucing betina. Sad. Waktu itu, Papabebi sampai mewanti-wanti Mama, jangan sedih kalau nanti Mayones pergi dari rumah untuk cari betina. Dia butuh "penyaluran". Dan konon, kucing jantan memang biasanya suka menghilang.

Baiklah...

Mama pun mulai menata hati, jaga-jaga kalau suatu saat Mayo harus pergi. Wuih, udah kayak anak sendiri aja, yaa... Lalu Mama pun mulai membayangkan, gimana kalau nanti Mas Amay dan Adek Aga sudah mulai menyukai lawan jenis juga? Apakah Mama akan patah hati? 😟

Udah ah, ga usah dibahas dulu... Kembali ke Mayo yang ketemu betina...

Papabebi ngakak waktu cerita,

"Itu betinanya udah guling-guling cari perhatian, tapi Mayo malah diem aja. Papanya geregetan, masa harus diajari sih?" 😂

Ya, namanya juga baru pertama kali ketemu betina ya, beb. Dimaklumi aja kalau belum pinter. Hihi...

Semoga setelah ketemu betina, Mayo jadi lebih bahagia dan kembali sehat. Soalnya, ketika ditinggal mudik kemarin, Mayo sempat sakit di tempat ia dititipkan. Mama sampe sedih, dan menyesal kenapa kemarin Mayo ngga diajak ke Purworejo aja. 

Ini foto sewaktu kami akan mudik, dalam perjalanan menuju tempat penitipan. Papabebi mengizinkan Mama memangku Mayo, karena malam sebelumnya Mama nangis-nangis, membayangkan Mayo akan ditinggal dalam waktu yang cukup lama.

Kucing Oyen

Sewaktu mendapat laporan kalau Mayo sakit, Mama kepikiran banget. Papabebi juga sempat bimbang, apa harus ke Solo untuk memastikan kondisinya? Alhamdulillah, kemarin Mayo sudah kembali ke pelukan kami lagi. Semoga kondisi Mayo lekas membaik, dan lebih pinter kalo nanti ketemu betina lagi. 😊

 

Ditulis dengan Cinta, Mama

 

Read More