NHW #9, Bunda Sebagai Agen Perubahan

Monday, April 1, 2019

Waktu begitu cepat berlalu, dan pada akhirnya kami sampai di sini. Mahasiswi Institut Ibu Profesional batch 7, minggu ini menghadapi NHW terakhir, yaitu NHW #9. Meski selama 3 bulan ini Mama tak terlalu aktif di grup, dan seringkali mengerjakan tugas mingguan dengan terburu-buru sehingga hasilnya kurang maksimal, namun tetap saja Mama merasa sedih dan kehilangan.

Tapi seperti kata orang bijak, cara kita melihat apakah kita cocok dengan seseorang atau tidak, yaitu ketika kita merasa lupa waktu. Dan ya, minggu demi minggu, hari demi hari yang kami lewatkan dengan obrolan seru, membuat kami benar-benar lupa waktu. Sampai kemudian kami tersadar, yah, ini adalah tugas terakhir, sebelum kami dinyatakan lulus atau tidak.

NHW #9 ini, merupakan tindak lanjut seusai pencarian jati diri. Jika di NHW #8 kemarin kita sudah menentukan Misi Hidup dan Produktivitas, kali ini kita diarahkan untuk menjadi agen perubahan.

Change Maker, source; youtube.com

Kedengarannya koq wow banget yaa.. Agen Perubahan, gitu lho! Tapi kembali lagi ke fitrah kita sebagai manusia. Manusia yang bermanfaat adalah manusia yang menjalankan kehidupan sesuai dengan fitrahnya.

Jadi, jika kita sudah menemukan passion (ketertarikan minat) ada di ranah mana, mulailah melihat isu sosial di sekitar kita, lalu belajarlah untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.

Karena ketertarikan Mama ada di dunia tulis-menulis, Mama buat seperti ini;




Social Venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social entrepreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan. Sedangkan social entrepreneur adalah orang yang menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan entrepreneur.

Untuk membuat perubahan di masyarakat, kita bisa mengawalinya dari rasa empati. Dan untuk membuat usaha yang berkelanjutan, kita bisa mengawalinya dengan menemukan passion, dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri. Jika kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan entrepreneur yang kita miliki, kita tak perlu lagi menunggu dana dari luar untuk melakukan perubahan, karena modal sesungguhnya cukup dengan tekad kuat dari dalam hati.

Nah, Mama punya mimpi, kesadaran literasi di sekitar kita meningkat. Jika kesadaran literasi meningkat, kita tak akan mudah dibohongi. Kita pun akan semakin pandai dalam mencari informasi, menganalisa, menemukan, sehingga informasi yang terdistribusi adalah informasi yang benar, bukan hoaks semata.

Untuk mengawali kampanye literasi digital ini, Mama dan teman-teman Mama di KEB Solo, akan mengadakan kelas blogging untuk pemula dalam waktu dekat. Semoga kelak semakin banyak blogger yang menghasilkan karya-karya inspiratif, yang bisa mendorong masyarakat untuk menggunakan internet secara lebih bijak.


Quote about Change Maker by Mahatma Gandi


Read More

NHW #8 ; Misi Hidup dan Produktivitas

Monday, March 25, 2019

Jika minggu lalu di NHW #7 kita sudah belajar tentang "Ikhtiar Menjemput Rezeki" dengan "Kenali Diri, Bangkitkan Potensi", di NHW #8 kali ini kita akan belajar tentang "Misi Hidup dan Produktivitas".

NHW #8, Misi Hidup dan Produktivitas

Secara kebetulan, hari Sabtu kemarin Mama dan Mas Amay terlibat obrolan seru. Mas Amay yang tanggal 16 Maret kemarin berulang tahun ke delapan, Mama ajak bicara dari hati ke hati. Obrolan ini bermula saat kami membahas seorang temannya yang sudah berhari-hari mogok sekolah. Mengapa temannya itu tidak mau sekolah? Bagaimana hal itu membuat ibunya sangat sedih? Sampai kemudian kami membahas tentang cita-cita, bagaimana agar bisa mewujudkannya? Mengapa Allah mengaruniai kita otak untuk berpikir, tangan untuk bekerja, dan hati untuk merasa?

Dalam banget. Terlebih sehari sebelumnya, yaitu hari Jumat, Mas Amay menerima rapor mid semester. Jujur, Mama bersyukur dengan apa yang Mas Amay dapatkan. Tapi Mama lebih bahagia saat Bu Husna berkata bahwa Mas Amay senang menggambar, dan di kelas, Mas Amay sering menggambarkan sesuatu untuk teman-teman.

Mama bahagia, karena Mama melihat ada binar-binar di mata Mas Amay saat Mas Amay menggambar. Insya Allah ke depannya kita akan lebih mudah berjalan, karena titik cahaya itu sudah kelihatan.

Saat Mama bertanya tentang cita-cita, jawaban Mas Amay ada dua. "Mas Amay mau jadi arsitek kayak papa, terus mau menulis buku juga."

Bismillah ya, Nak...

Untuk buku, tahun lalu Mas Amay sudah membuat satu judul buku. Insya Allah tahun ini kita buat lagi ya. Oya, ini cerita tentang buku Mas Amay : Mas Amay Belajar Berbagi; Jual Buku untuk Korban Gempa Lombok, Palu dan Donggala.

Buku Pertama Mas Amay

Mama hanya bisa berdoa dan memberi support. Semoga Mas Amay bisa istiqomah di jalan yang sudah Allah tunjukkan. Mas Amay harus bersyukur, karena setidaknya Mas Amay sudah punya mimpi di usia ini. Mama, harus mencari dan menemukannya di usia yang tak lagi muda.

Mas Amay harus bersyukur, Mama dan Papa selalu support kegiatan Mas Amay. Mama, dulu berada di kondisi yang sangat terbatas. Jangankan untuk mengasah potensi, untuk membeli buku bacaan saja, Akung dan Uti kesulitan.

Tapi alhamdulillah, kini semua sudah terlewati.

Sekarang, jika Mama ditanya;

A. Apakah ada ranah aktivitas yang sesuai dengan kuadran SUKA dan BISA, seperti yang tertulis di NHW #7?

Alhamdulillah, apa yang Mama lakukan pada hari ini, sudah sesuai dengan potensi yang Mama miliki. Ya, Mama akhirnya benar-benar kecemplung di dunia tulis-menulis, dunia yang Mama impikan, sejak tahun 2013. 

Namun, meski sudah berjalan 6 tahun lamanya, Mama masih harus banyak belajar untuk menjadi seorang Blogger Profesional.

B. Tentang "Be, Do, Have"

1. Mental seperti apa yang harus dimiliki untuk menjadi seorang blogger profesional?
Menurut Mama, seorang Blogger Profesional itu;

- Rendah Hati. Seperti ilmu padi, makin berisi makin merunduk, seperti itulah Blogger Profesional. Seperti Mak Carolina Ratri yang rajin berbagi ilmu ngeblog di blognya, atau seperti almarhum CumiLebay yang sering berkunjung ke blog-blog, tanpa melihat apakah blogger ini terkenal atau tidak.

- Haus Ilmu. Teknologi semakin berkembang, dan tentu, ini berpengaruh juga terhadap dunia per-blogging-an. Jangan pernah merasa puas, atau kau akan terlindas. Belajar lagi, belajar lagi, belajar lagi, karena di luar sana jumlah blogger atau penulis akan semakin banyak.

- Punya Value. Yap! Kata orang, profesi blogger semakin wangi. Mulai banyak brand yang menggunakan jasa blogger untuk mengiklankan produknya. Namun, seorang Blogger Profesional tidak gebyah uyah. Blogger Profesional tidak hanya mengejar materi saja. Blogger Profesional adalah blogger yang mengutamakan profesionalisme dalam berkarya. Untuk itu, blogger profesional harus mampu memilah dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan hati nuraninya. Seperti pesan Ibu Septi Peni, "Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari."

2. Apa yang harus Mama lakukan untuk menjadi Blogger Profesional?

Belajar. Seperti yang sudah Mama tulis di NHW #5; Learning How to Learn,

- Mama harus selalu memperbaiki tulisan
- Mama harus bisa menaklukkan sebuah lomba
- Belajar tentang coding, SEO, juga tentang adsense

3. Apa yang akan Mama lakukan apabila Mama sudah memiliki apa yang Mama harapkan?

Seperti poin nomor 1 tadi, Mama harus tetap rendah hati, tidak pelit ilmu, sekaligus tetap belajar agar tidak tergilas perkembangan zaman. Satu lagi, Mama harus tetap punya value. 

C. Tentang 3 aspek dimensi

1. Apa yang ingin dicapai dalam kurun waktu kehidupan kita?
Mama ingin tetap berada di jalan-Nya, semakin baik dari waktu ke waktu, bisa memberikan manfaat untuk diri sendiri, untuk keluarga, dan untuk lingkungan sekitar.

2. Apa yang ingin dicapai dalam waktu 5-10 tahun ke depan?
Ingin sekali dari hasil menulis, bisa ditabung untuk memberangkatkan Akung menunaikan rukun islam ke 5.

3. Apa yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun?
Ingin sekali bisa memenangkan lomba blog, dan bisa memberangkatkan Akung umroh. Siapa tahu nanti ada lomba blog berhadiah umroh, ya kan? Jika menang, hadiahnya akan Mama berikan untuk Akung.

Mohon doanya semoga impian-impian Mama bisa tercapai ya... Aamiin YRA.

Ya, lebih dari itu, Mama ingin bisa mendampingi Mas Amay dan Dek Aga untuk mengejar cita-cita, memberi manfaat untuk banyak orang. Semoga Mama, Papa, Akung, Mas Amay dan Dek Aga, senantiasa diberi kesehatan dan keselamatan agar bisa beribadah dengan baik. Semoga kita selalu berada dalam penjagaan-Nya. Aamiin YRA. 





Read More

NHW #7 ; Kenali Diri, Bangkitkan Potensi

Monday, March 18, 2019

"Before you can successfully make friends with others, first you have to become your own friend." Stephen Richards 
Suatu hari Mama menemukan motivational quotes di atas, dan kalimat itu benar-benar membuat Mama merenung. Ya, sebelum bisa berteman dengan orang lain, pertama-tama kita harus bisa berteman dengan diri kita sendiri. Berteman dengan diri sendiri, artinya kita mampu mengenali diri sendiri, baik kelemahan maupun potensi yang dimiliki. Berteman dengan diri sendiri juga berarti mengetahui hal-hal yang kita sukai dan yang tak kita sukai. 

Menjadi mahasiswi di Institut Ibu Profesional, Mama semakin akrab dengan pesan Bu Septi Peni, yaitu, "Meninggikan gunung dan bukan meratakan lembah." Ini lagi-lagi membuat Mama manggut-manggut. Oiya ya, kenapa kita harus repot-repot menjadi orang lain dengan 'meratakan lembah'? Kenapa kita tidak menonjolkan kemampuan kita saja? Jadi diri sendiri itu lebih membuat kita nyaman, ya kan?

Bersyukur di NHW #7 ini, kami para mahasiswi, diajak untuk menyelami diri sendiri. Jangan salah, menguliti diri sendiri ternyata tidak lebih mudah dari menilai pribadi orang lain, lho, hihi... Makanya ada peribahasa yang mengatakan, gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.

Buya Hamka bahkan berkata, "Mengenal diri sendiri jauh lebih sukar daripada ingin mengetahui kepribadian orang lain, sebab itu, kenalilah dirimu sendiri sebelum mengenal pribadi orang lain."

Beruntung, IIP mendapatkan izin untuk menggunakan tools temuan Abah Rama Royani, seorang yang sering menjadi guru tamu di komunitas Ibu Profesional. Tools tersebut beralamat di www.temubakat.com

Setelah mencoba tools tersebut, hasil yang Mama dapatkan adalah sebagai berikut;


ARINTA ADININGTYAS, anda adalah orang yang senang mengkomunikasikan sesuatu yang sederhana menjadi menarik, analitis, teliti & suka mengumpulkan informasi, senang mempelajari latar belakang, senang olah pikir, menyendiri, analitis dan senang berkomunikasi, senang mengkomunikasi ideanya, suka mengumpulkan berbagai informasi atau literatur. 

Ternyata, potensi Mama Kepiting adalah sebagai communicator, evaluator, explorer, interpreter, dan journalist

Apa iya sih? Memang, hasil tesnya bisa berubah-ubah, tergantung mood. Tapi, di sana kita diberikan beberapa pilihan, mana yang paling cocok sampai dengan yang paling tidak cocok dengan karakter kita.

Mama Kepiting tentu tidak cocok menjadi operator atau producer, karena memang Mama Kepiting kurang terampil dalam membuat atau mengoperasikan sesuatu. Misalnya, menjahit baju atau membuat menu makanan baru. Duh, Mama tidak mampu.

Selain itu, Mama akui, Mama bukan marketer yang baik. Iya, selama ini, Mama memang mencoba menjadi reseller dan marketer buku-buku anak. Tapi, tujuan dari berjualan buku itu bukan untuk menjadi kaya atau banyak uang. Mama ikut memasarkan buku hanya agar bisa memiliki buku untuk Mas Amay dan Dek Aga, tanpa harus kehilangan banyak uang, hehe.. Kan kalau jadi reseller atau marketer, diskonnya lebih banyak. Dengan mengumpulkan teman-teman Mama yang ingin membeli buku itu juga, setidaknya Mama bisa mendapatkan buku incaran Mama dengan harga lebih murah, syukur-syukur dapat gratis. Hehe... 

Lalu, apakah benar potensi terbesar Mama adalah sebagai communicator, evaluator, explorer, interpreter, dan journalist?

Mama belum pernah menggali potensi sebagai evaluator, explorer, dan interpreter sih. Namun sebagai communicator, Mama memang sebenarnya suka tampil di depan umum. Hanya saja, permasalahan utama yang dulu Mama hadapi adalah soal ketidakpercayaan diri.

Sampai suatu hari, saat diadakan seminar parenting di TK Mas Amay, Mama diminta untuk menjadi moderator. Meski deg-degan pada awalnya, namun alhamdulillah, Mama bisa membuktikan pada diri sendiri bahwa Mama bisa melakukannya.



Lanjut soal potensi menjadi journalist. Ya, meski mungkin bukan sebagai jurnalis profesional, tapi setidaknya sudah terlihat bahwa Mama memiliki dua blog sebagai tempat menuangkan isi hati dan isi kepala. Anggap saja ini berkaitan dengan potensi sebagai journalist yaa, hehe... 

Alhamdulillah, so far hasil tesnya tidak terlalu jauh dari karakter Mama selama ini.

Baiklah, setelah mencoba mengenali potensi diri melalui www.temubakat.com, kemudian mengkonfirmasi ulang apakah Mama benar-benar seperti hasil tes itu, Mama kemudian bisa memetakan hal apa saja yang Mama suka dan Mama bisa, Mama suka namun Mama tak bisa, Mama tak suka namun Mama bisa, dan yang Mama tak suka dan tak bisa.

Suka dan Bisa
- Menulis
- Berbicara di depan banyak orang/anak
- Memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu

Suka, namun Tidak Bisa
- Bermain Musik
- Menggambar / Mendesain 

Tak Suka, namun Bisa
- Memasak
- Bersih-bersih rumah

Tak Suka dan Tak Bisa
- Menjahit
- Crafting

Sebagai penutup, Mama petik sebuah kalimat, yang mungkin nanti berguna untuk Mas Amay, Dek Aga, dan yang lainnya.
Before anything else, find yourself, be yourself and love yourself. 



Read More

NHW #6; Ibu Manajer Keluarga Handal

Monday, March 11, 2019

Memasuki NHW #6, kali ini Mama belajar tentang bagaimana menjadi manajer andal. Jika Ibu Septi Peni mempunyai program menjadikan pakaian "daster" bagi ibu-ibu hanya dipakai dari Subuh sampai pukul tujuh pagi, di mana saat berdaster itu merupakan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rutin di rumah, berbeda dengan Mama. Mama lebih suka menggunakan daster sepanjang hari, karena mayoritas waktu Mama memang berada di ranah domestik ini.

Ibu Septi, setelah jam tujuh pagi, berganti pakaian yang lebih rapi, dan beliau siap mendidik anak-anaknya dan bermain total bersama mereka. Ya, kalau Mama tidak salah, Bu Septi mendidik sendiri putra-putrinya di rumah, atau bisa disebut homeschooling. Setelah pukul tujuh malam, beliau berdaster kembali.

Program ini dikenal dengan nama '7 to 7' dan sekarang menjadi program andalan di Institut Ibu Profesional.

Dulu Ibu septi membuat program 7 to 7 tujuannya agar bisa bertindak sebagai ibu profesional dengan adanya jam kerja. Dalam mendidik anak, beliau berpenampilan rapi selayaknya guru yang mengajar sejak jam 7 pagi hingga jam 7 malam. Intinya beliau belajar menghargai diri bahwa ibu rumah tangga juga sebuah profesi yang bisa dikerjakan secara profesional, bisa dandan cantik dan modis di jam tersebut.

Mengapa Mama tidak menirunya? Karena Mama lebih nyaman "bekerja" dengan daster, hehe.. Pun, Mas Amay dan Dek Aga tidak menjalani homeschooling. Jadi kelak, saat Dek Aga sudah resmi menjadi anak TK, waktu Mama untuk "menyendiri" dengan tugas-tugas domestik insya Allah akan lebih panjang.

Nah, maka dari itu, saat ada materi tentang kandang waktu, Mama mengumpamakan saat Dek Aga sekolah nanti. Toh, insya Allah tinggal beberapa bulan lagi.

Dan karena rata-rata waktu sekolah Dek Aga adalah sejak pukul 7:30 sampai pukul 12 siang, maka kandang waktu Mama adalah sebagai berikut :

Jam 5 - 7 pagi, Mama menjadi koki dan "qyu-si". Apa itu qyu-si? Hihi.. Itu maksudnya QC alias Quality Control. Setelah menyiapkan sarapan pagi, Mama harus mengecek keperluan Mas Amay dan Dek Aga, juga keperluan Papa sebelum mereka berangkat.

Jam 7 - 11 siang, waktunya memasak untuk sehari, mencuci, menyapu dan mengepel. Mama harus menyelesaikan tugas ini dalam waktu 4 jam. Bisa? Harus bisa. Kalaupun terpaksa belum selesai, Mama boleh menundanya keesokan hari.

Di IIP, ada kandang waktu yang bersifat dinamis, atau bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Nah, untuk tugas domestik seperti ini, Mama harus menetapkan prioritas juga.

Di antara 4 hal yang harus Mama kerjakan di 4 jam ini, yaitu memasak, mencuci, menyapu dan mengepel, yang paling wajib adalah memasak. Mengapa? Setidaknya ada 2 alasan;

1. Tidak memasak, artinya boros. Sedangkan Mama harus pandai mengatur keuangan keluarga juga. Ya kan? Jika salah perhitungan, khawatirnya akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.
2. Memasak supaya gizi keluarga terjamin.

Untuk mencuci, menyapu, dan mengepel, jika Mama tak sempat, maka akan dilakukan sesempatnya. :)

Jam 11-1 siang, waktu Mama untuk menulis. Menulis sekenanya. Menulis sedapatnya. 

Mengapa Mama membuat kandang waktu menulis di jam ini? Jam 11, Mama harus berhenti dari mengerjakan pekerjaan domestik. Dan jam 1, adalah waktu sebelum anak-anak pulang sekolah. Jika anak-anak pulang lebih cepat, Mama akan mengurangi waktu untuk menulis ini.


Kandang Waktu Mama Kepiting


Jam 1-8 malam, waktu Mama akan tercurah untuk anak-anak, dan untuk papa. Ini waktu untuk menemani mereka bermain dan belajar. Jika diperlukan, waktunya akan Mama tambah.

Before Bedtime, Mama akan melanjutkan kegiatan menulis, membuat desain postingan untuk sosial media, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan mama sebagai Mom Blogger.

Ya, itulah jadwal yang telah Mama susun, setidaknya untuk hari Senin-Jumat, saat anak-anak dan papa punya kegiatan di luar rumah. Terkhusus untuk hari Kamis, Mama harus menyediakan waktu menjadi Makmin di WA Grup Kumpulan Emak Blogger, karena hari itu adalah jadwal drop link blog walking.

Untuk weekend atau Sabtu dan Minggu, jika tidak mudik dan tidak ada acara dengan komunitas menulis baik itu IIDN maupun KEB, maka Mama akan menggunakan waktu untuk having fun bersama keluarga, plus, menyetrika. Hehe..

Do'akan semoga Mama bisa mematuhi jadwal yang Mama buat sendiri ini yaaa... Selamat me-manage waktu untuk keluarga juga ya, Ma..


Read More

Waspadai 6 Penyakit yang Biasa Muncul di Musim Hujan! SIPOPO Bisa Dijadikan Andalan.

Tuesday, March 5, 2019


Penyakit memang bisa muncul kapan saja. Namun, di musim hujan, ada 6 penyakit yang sering menjangkit. Tulisan di bawah ini adalah review jujur Mama tentang produk Essential Oil dari SIPOPO, setelah Mama mencoba produknya kurang lebih 2 minggu terakhir. Mungkin teman-teman Mama bisa mencobanya juga, agar kita dan keluarga sehat senantiasa.

Waktu paket dari SIPOPO datang, Mama langsung takjub dibuatnya. Paket dibungkus sangat rapi, dan sangat mengutamakan keamanan. Ada beberapa lapis bubble wrap untuk membungkus produk essential oil ini.

Mengapa Mama tertarik untuk mencobanya? Seperti yang Mama tulis di paragraf pembuka di atas, penyakit memang bisa datang kapan saja. Terlebih lagi di musim hujan seperti sekarang ini. Setidaknya ada 6 penyakit yang mesti kita waspadai.

1. Influenza

Ini Mama alami beberapa minggu lalu, saat Mama disibukkan dengan persiapan gelaran Event Collaboration KEB dan Wardah di The Alana Hotel, Solo. Tiga hari sebelum acara, mata Mama berair terus. Badan panas, tulang-tulang terasa linu. Memang gejalanya seperti itu. Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza ini bisa menyebar melalui batuk, bersin, atau dari sentuhan dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi.

Meski flu adalah penyakit umum dan biasanya bisa sembuh dengan sendirinya, namun kita harus tetap waspada, karena influenza bisa berkomplikasi menjadi pneumonia atau yang lebih dikenal dengan istilah paru-paru basah. Na'udzubilah min dzalik ya, Ma...

2. Diare

Awal Februari lalu, Aga juga terserang diare. Kasihan sekali, karena dia yang biasanya minta makan berkali-kali, mendadak jadi tak mau makan apa-apa. Seharian mengeluh sakit perut, hingga empat kali pup. Aga juga muntah beberapa kali. Di kasur Mama, di kasur kamar depan, juga di gendongan Mama.

Mama sedih sekali. Tapi alhamdulillah, esoknya dia ceria kembali. Ia sudah mau minum susu hangat (sebelumnya ia menolak, mungkin karena enek dan ingin muntah, yaa), dan makan beberapa suap. Alhamdulillah...

3. Demam Tifoid (Tifus)

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhosa ini ditandai dengan gejala demam tinggi, 39° C sampai 40° C, tubuh menggigil, denyut jantung lemah, badan lemah, sakit kepala yang hebat, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, konstipasi, dan sakit perut. Biasanya, penyakit ini ditularkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja. 


Untuk terhindar dari penyakit ini, beri edukasi pada anak-anak agar tidak jajan sembarangan ya, Ma...

4. Demam Berdarah

Om Naufal, akhir tahun lalu, terkena Demam Berdarah. Bahkan kata Tante Fira, di Bogor penyakit ini sudah menjadi KLB. Beberapa orang meninggal dunia karenanya. Ya Allah... Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus (Nyamuk Harimau Asia). 

Makanya, Mama suka memakaikan minyak telon yang mengandung citronella pada Mas Amay dan Dek Aga, karena nyamuk tidak menyukai wanginya.


5. Leptospirosis 

Penyakit yang sering disebut penyakit kencing tikus ini juga mengerikan, karena juga bisa menyebabkan kematian. Meski nama lainnya adalah penyakit kencing tikus, tapi ternyata penyebabnya bisa dari sapi, anjing, babi, reptil dan hewan amfibi, serta hewan pengerat lainnya.

6. Penyakit Kulit

Penyebabnya tentu saja karena udara yang lembab, yang menyebabkan jamur tumbuh dengan subur. Gejalanya mulai dari gatal-gatal kemerahan, hingga rasa perih saat disentuh. 


JAGA KESEHATAN, YUK...

Nah, Ma... Tentu kita ingin dijauhkan dari 6 penyakit di atas kan? Untuk itu, beberapa cara yang bisa kita lakukan adalah dengan menjaga kesehatan semaksimal mungkin. Olahraga, makan makanan yang bergizi, banyak minum air putih, dan istirahatlah yang cukup.

Satu lagi, sedia SIPOPO di rumah, yaa...

essential oil dari Sipopo

Pertama kali mencoba SIPOPO ini adalah saat hari Sabtu malam, tanggal 23 Februari yang lalu, Mas Amay muntah-muntah. Mama menduga, Mas Amay muntah-muntah karena terlalu banyak makan cokelat waktu siang. Kebetulan hari itu Mama ketempatan arisan, dan karena ini adalah arisan teman TK Mas Amay, jadi Mama menyediakan banyak cokelat dan makanan kecil lainnya.

Tak tahunya, malam-malam Mas Amay mengeluh sakit perut dan muntah berkali-kali, sampai-sampai Mama kurang tidur jadinya.

Tepat jam setengah satu malam, Mas Amay yang sebenarnya tidurnya kurang nyenyak karena sakit perut, tiba-tiba berlari ke kamar mandi. Dia muntah lagi di kloset. Saat itu Mama baru ingat kalau Mama punya SIPOPO.

Sebenarnya SIPOPO yang Mama miliki ini untuk strong immune atau kekuatan imun. Tapi tak apalah dicoba. Mama mencampurkan sesendok makan VCO dengan tiga tetes SIPOPO. Setelah itu, Mama oleskan minyak itu ke perut, tengkuk, telinga, dan telapak kaki Mas Amay. 

Hasilnya? Mas Amay bisa tidur nyenyak dan tidak lagi muntah. Mama masih belum bisa memastikan, apakah itu karena Mas Amay memang sudah tidak ingin muntah ataukah karena SIPOPO ini. Mari kita lihat besok pagi.

Dan esok harinya, alhamdulillah apa yang Mama khawatirkan tidak terjadi. Tadinya Mama mengira Mas Amay akan demam atau radang, tapi alhamdulillah Mas Amay bangun dengan ceria.

Mama bohong ah... 

Tidak. Mama selalu menjunjung tinggi sebuah kejujuran, jadi mana mungkin Mama akan tega membohongi teman-teman Mama Kepiting? 

Essential Oil dari SIPOPO

Sejak hari itu, tiap malam Mama mengoleskan minyak SIPOPO untuk Mas Amay dan Dek Aga. Sebenarnya SIPOPO adalah produk essential oil yang diformulasikan khusus untuk anak-anak. SIPOPO ini obat luar, sangat membantu jika anak-anak kita tak suka obat. Tapi karena Mama suka baunya, jadi Mama dan Papa juga pakai, hehe...

Papa pernah bilang, "Baunya kayak minyak cengkeh." Mama yang tidak pernah mencium bau minyak cengkeh pun tak percaya.

"Masa?" tanya Mama.

"Iya. Dulu waktu di Paninggaran (Pekalongan), kan banyak yang bikin minyak cengkeh." Oh, oke deh. Percaya aja sama Papa. Papa kan nggak cuma setahun dua tahun tinggal di sana.

Dan setelah Mama search di  website SIPOPO di https://sipopo.id/ ternyata benar, komposisi SIPOPO varian Strong Immune antara lain, Clove (cengkeh), Lemon dan Tea Tree Oil

Tahu nggak sih, ternyata cengkeh ini punya banyak manfaat, lho. 

1. Cengkeh dapat melindungi tubuh dari kanker. Cengkeh diperkaya dengan antioksidan eugenol yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh.
2. Cengkeh dapat membunuh bakteri penyebab penyakit.
3. Cengkeh dapat meningkatkan kesehatan hati.
4. Cengkeh dapan menjaga kesehatan tulang.
5. Cengkeh dapat mengobati sakit maag
6. Cengkeh dapat mengendalikan kadar gula daram darah.

Wah, ternyata banyak sekali manfaatnya, yaa...

Oya, tak hanya "ngefek" untuk Mas Amay, ternyata SIPOPO juga "ngefek untuk tante Opik. Ceritanya, dua minggu lalu tante Opik pergi ke rumah bunda di Semarang. Tapi sayang, Selasa minggu lalu, dia mengeluh sakit. Demam dan muntah-muntah gitu deh.

Tapi kemudian, hari Jumat kemarin dia memutuskan untuk pulang ke Solo meski masih sakit. Setelah sampai di Solo, seharian itu tante Opik hanya tiduran saja di kamar. Dia yang biasanya hobi banget pegang gadget, mendadak jadi anteng banget di sosmed. Ya sudah, malam hari setelah sholat isya, Mama oleskan campuran antara VCO dan SIPOPO. Kali ini, Mama lebihkan dosisnya. Tak lupa, Mas Amay, Dek Aga, Mama dan Papa juga diolesi SIPOPO ini.

Besok paginya, Mama tanya sam tante Opik, gimana rasanya setelah pakai SIPOPO?

Jawabannya kurang lebih gini, "Efeknya aku bisa tidur lebih nyenyak sih. Kemarin-kemarin kan karena demam, aku jadi nggak bisa tidur."

Dan Sabtu siang, tante Opik sudah bisa bantu Mama masak. 

Mama menduga, saat bisa tidur nyenyak itulah, ketahanan tubuhnya jadi meningkat. Itu yang membuat tante Opik lebih sehat dari sebelumnya.

So, beneran deh, Ma, Essential Oil dari SIPOPO ini recommended banget. Mama Kepiting juga insya Allah mau beli lagi nanti. Tidak seperti essential oil lain yang umumnya dijual per kandungan herba-nya (Misal; Lavender, Peppermint, dll), SIPOPO merupakan kombinasi dari beberapa jenis herba yang sudah di-mix untuk manfaat tertentu. 

Ada 4 varian SIPOPO yang bisa Mama coba.

4 Varian SIPOPO Essential Oils


1. Strong Immune, ini seperti yang sudah kami coba. Kandungannya terdiri dari Clove, Lemon dan Tea Tree Oil

2. Bye Cough & Flu. Kandungannya terdiri dari Mint, Anise, Cajeput dan Rose 

3. Sleep Well. Kandungannya terdiri dari Lavender, Peppermint, Cajeput, Lemon, Nutmeg, Rose dan Anise Oil

4. Happy Stomach. Kandungannya terdiri dari Ginger, Tea Tree, Eucalyptus dan Lemongrass oil.

Kira-kira, teman-teman Mama Kepiting pengen yang varian apa nih? Kayaknya penting semua, yaa... Hehe... Kalau Mama-Mama pengen beli juga, bisa ke website-nya di https://sipopo.id/ atau ke instagram @sipopo.id ya, Ma... Semoga kita sehat selalu. :)






Read More