Belajar Jujur dan Bertanggung Jawab Sejak Kecil

Tuesday, May 8, 2018

Mama sering mengatakan pada Mas Amay, "Mama nggak bisa mengawasi Mas Amay setiap saat, but Allah does." Kalimat ini bermula sejak tahun lalu, saat Mama mengajak Mas Amay untuk berlatih puasa. Mengapa Mama mengatakannya? Karena saat berlatih puasa itu, diam-diam Mas Amay makan jajanan yang sedang dimakan Adek Aga. 

Mama sih tidak marah. Mama paham, apalagi Mas Amay baru berumur 6 tahun waktu itu, masih belajar puasa juga. Tapi, kalau Mama tidak menegur saat itu juga, Mama khawatir Mas Amay akan menganggap bahwa ketidakjujuran adalah hal yang biasa-biasa saja.


Dan Mama beruntung, setelah kejadian itu Mas Amay belajar, lebih baik jujur dengan mengatakan tidak kuat lagi menahan puasa, daripada harus berbohong, sembunyi-sembunyi makan jajan, dan kembali "melanjutkan puasa" yang sesungguhnya sudah tidak ada gunanya. Lebih baik jujur. Ya kan, Mas?

bohong dosa! red cross from pixabay

Dan pelajaran untuk selalu jujur itu, alhamdulillah masih Mas Amay ingat sampai hari ini ya... Waktu itu Tante Opik cerita, saat menjemput Mas Amay pulang sekolah, Tante Opik menunggu lama sekali di luar pagar. Padahal, teman-teman Mas Amay sudah pada pulang.

Tante Opik pun masuk ke kelas, dan dilihatnya Mas Amay sedang melakukan piket sendirian. Ada satu anak perempuan lain yang juga piket, justru mengatakan, "Udah yuk, May, kita pulang aja nggak usah piket..."

Tapi salut, Mas Amay tetap menyelesaikan tugas, karena itu sudah menjadi tanggung jawab Mas Amay. Mama terharu. Mas Amay tidak terlatih, dan semoga tidak akan pernah terlatih, untuk melakukan kecurangan. Karena, meski Bu Guru tidak melihat, tapi Allah Maha Melihat. Dan Allah punya malaikat yang akan mencatat.

Jaga kejujuranmu, ya, Mas.. ☺❤

Post a Comment