Tahun Baru dan Kebiasaan Baru

Monday, January 10, 2022

Tahun 2021 baru saja pergi. Kini 2022 datang untuk kita isi. Setelah merenungi apa yang telah dilalui tahun kemarin, Mama merasa tahun 2022 ini ada banyak hal yang perlu diperbaiki. Meski sebaiknya kita memperbaiki diri setiap hari, tetapi momen tahun baru biasanya jadi waktu yang tepat untuk membuat serangkaian evaluasi. Seperti kali ini, mungkin ini bisa disebut juga sebagai resolusi.

Tahun lalu, Mama ngga bikin resolusi apa-apa karena ingin semua berjalan seperti apa adanya. Namun, Mama malah menjalani semua semaunya. Iya sih, Mama jadi ngga punya beban, tapi hidup jadi kayak ngga ada tantangan. Padahal, kita butuh tantangan agar terjadi perubahan dalam kualitas kehidupan.

Salah satu yang Mama sesali adalah waktu mengaji bersama-sama banyak berkurang dibanding tahun sebelumnya. Padahal, Papa sempat membuat sketsa seperti ini di tahun 2020.

Sketsa Tadarus
Jadi, istrinya lagi ngajari anaknya ngaji, suaminya malah nggambar. 😂

Sungguh, Mama merindukan momen seperti ini lagi. Kenikmatan mengaji bersama anak-anak memang tidak bisa diungkapkan. Mama juga merasa jadi ibu yang berguna, karena bisa menghabiskan waktu bersama mereka dengan cara berkualitas.

Maka dari itu, memulai tahun baru 2022 ini, Mama kembali mendisiplinkan diri lagi. Ba'da maghrib, tak ada lagi yang sibuk dengan handphone. Kami mengaji, muroja'ah hafalan, kemudian membaca buku.

foto mengaji
Adek Aga membaca Al-Qur'an


Selanjutnya, kami menulis kegiatan apa saja yang kami lakukan di hari itu. Terus terang, inspirasinya saya dapat dari Mak Helenamantra yang rajin menulis jurnal syukur setiap harinya.

Nah, catatan hariannya kurang lebih seperti ini. Ini adalah catatan hariannya Adek Aga. Belum banyak yang dia tulis, karena anaknya masih kelas 1 SD. Kalau kebanyakan nulis, dia suka mengeluh capek. 😂

Tapi dengan menulis seperti ini, sebaris - dua baris, dia jadi berlatih untuk mengungkapkan idenya.

catatan kegiatan harian anak

Sulit ngga sih mendisiplinkan anak-anak agar mau sholat dan mengaji setiap hari? 

Bohong kalau saya bilang gampang. Kita yang sudah dewasa saja pasti tau sulitnya istiqomah. Namun, alhamdulillah, saya dimudahkan dengan program penanaman karakter dari sekolah.

Jadi, di sekolah disediakan buku seperti ini. Ini wajib diisi setiap hari dan setiap akhir pekan, wali kelas akan memberikan evaluasi. 


kegiatan harian anak

Sekarang, setiap waktu sholat, saya tinggal mengingatkan anak-anak, "Sholat, yuk, trus nanti kita centang bukunya."

Selesai sholat maghrib pun begitu. "Habis sholat kita ngaji bareng lagi, yaa.. Setelah itu muroja'ah, baca buku, trus menulis deh."

Alhamdulillah, seminggu ini, anak-anak sudah terbiasa dengan kegiatan barunya. Tinggal mamanya nih, bisa tetap terjaga semangatnya untuk mendampingi mereka atau tidak. Semoga kebiasaan ini ngga hanya hangat-hangat tahi ayam alias bersifat sementara dan mudah berubah, yaa... Aamiin... Nah, Mama, punya kebiasaan baru apa di tahun ini?

 

 

Ditulis dengan Cinta, Mama

2 comments

  1. waaah, masya Allah jadi lanjut jurnal syukur sampai sekarang mbak?
    anakku kelas 1 baru nulis lima kata aja udah manyun, hahaha
    Aga udah rapi loh menulisnya.

    ReplyDelete
  2. Sekarang kadang nulis kadang enggak. Tergantung banyaknya tugas dari sekolah, wkwkwk... Memang, untuk istiqomah tu agak sulit, ya.. Huhu...

    ReplyDelete