Showing posts with label review. Show all posts
Showing posts with label review. Show all posts

Pertolongan Pertama pada Demam Anak dengan Hansaplast Cooling Fever Disney

Friday, February 28, 2020

Hari Rabu kemarin, saya dihubungi ustadzahnya Aga. Kata beliau, Aga menangis dan mengeluh sakit perut. Saya sempat bingung, apa yang menyebabkan anak saya sakit? Karena jika diingat-ingat, sarapan paginya juga baik-baik saja. Tidak ada yang aneh.

Akhirnya, daripada cuma mengira-ngira dan jadi kepikiran, saya pun langsung bergegas menjemput Aga pulang.


Ketika saya jemput, Aga sedang dipangku oleh Ust Nur. Ust Nur juga sudah mengolesi perut Aga dengan minyak kayu putih. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur karena ustadzah di sekolah sangat care pada anak-anak.

Di perjalanan pulang naik motor, Aga pegangan ke perut saya. Saat itulah saya merasakan tangannya panas. "Ya Allah, jadi demam gini," batin saya. 😢

Namun, saya teringat dengan sebuah artikel yang pernah saya baca. Intinya adalah, jangan terlalu cepat menganggap demam sebagai musuh, dan jangan pula terburu-buru untuk mengobatinya, karena demam sejatinya merupakan suatu tanda bahwa sistem imun sedang bekerja untuk melawan infeksi virus, bakteri, jamur atau zat asing lain yang masuk ke dalam tubuh.

Pada saat demam, suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38°C, dari suhu normal yang berkisar antara 36,1°C - 37,2°C. Dan biasanya sebagai ibu kita langsung gercep alias gerak cepat dengan memberikan obat penurun panas karena tidak tega melihat anak sakit dan tak seceria biasanya. Tidak salah, sih. Kita memang tidak boleh menyepelekan perubahan kondisi tubuh, ya kan? Apalagi pada anak-anak, yang terkadang masih bingung menjelaskan apa yang ia rasakan.

Nah, karena demam merupakan gejala dari suatu kondisi atau penyakit, maka pengobatannya perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Penyebab demam sendiri sangat beragam, tergantung kondisi masing-masing penderita, misalnya; 
  1. Imunisasi. Ibu-ibu muda macam saya (uhuk), biasanya sudah "menyiapkan hati" menjelang jadwal imunisasi. Saat-saat imunisasi memang selalu menjadi momen harap-harap cemas. "Habis ini demam ngga ya?" Seperti itu. Tapi biasanya saat imunisasi, saya "dibekali" penurun demam oleh dokter atau bidan sih. 😊
  2. Infeksi virus dan bakteri, misalnya meningitis, tifus, disentri, cacar air, dan infeksi saluran kemih.
  3. Penyakit akibat gigitan nyamuk, seperti demam berdarah, malaria, dan chikungunya.
  4. Gangguan hormon, misalnya pada arthritis dan hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif).
  5. Demam karena efek samping dari jenis obat tertentu.
  6. Paparan sinar matahari langsung secara berlebihan.
  7. Keracunan makanan.
  8. Tumbuh gigi pada bayi.

Setelah penyebab demam diketahui, kita bisa menentukan bagaimana penanganan selanjutnya. Jika demam mengakibatkan situasi seperti; kesulitan bernapas, muntah-muntah, sakit perut, buang air besar berdarah, nyeri dada, sakit kepala parah, kenaikan suhu badan, atau menimbulkan perasaan gelisah atau bingung tanpa alasan, maka kita harus segera menghubungi dokter.

Jika kondisi tubuh anak masih memungkinkan untuk dirawat di rumah, yang ditandai dengan masih menanggapi ekspresi dan suara kita, masih responsif, masih minum banyak air dan masih bisa bermain, maka yang diperlukan antara lain;
1. Istirahat yang cukup
2. Gunakan pakaian yang tipis dan nyaman
3. Tinggal di ruangan dengan udara yang sejuk
4. Banyak minum air agar tidak dehidrasi
5. Kompres
6. Pemberian obat penurun demam




Untuk poin nomor 5, kebetulan Aga termasuk anak yang suka risih apabila dikompres dengan handuk yang diberi air. Alhamdulillah, zaman sekarang kita dipermudah dengan kehadiran Hansaplast Cooling Fever, yaitu kompres demam yang praktis, ngga gampang jatuh meski posisi tidur anak miring-miring atau tengkurap, tapi juga dapat memberikan sensasi sejuk di dahi. Ditambah lagi sekarang ada Hansaplast dengan karakter favoritnya Aga, yaitu Disney Frozen dan Marvel Avengers.

Melanjutkan cerita soal sakitnya Aga kemarin, setelah sampai rumah, saya pun menempelkan Hansaplast Cooling Fever ke dahinya. Kebetulan dia pilih karakter Disney Frozen, karena karakter Marvel Avengers-nya disayang-sayang. Save the best for the last pokoknya, xixixi... Kemudian, ia tidur. Bangun tidur, Aga merasa harus belajar karena dia pulang terlalu pagi, wkwkwk.. Ada-ada saja. 😂




Ya, karakter Disney Frozen dan Marvel Avengers pada Hansaplast Cooling Fever ini memang dapat mengalihkan perhatian Aga dari rasa tidak nyaman karena demam dan sekaligus membuatnya merasa sedang melawan demam dengan karakter favoritnya. Asik kan? 😄 Selain itu, aroma Peppermint dan Wintergreen Oil juga dapat menenangkan anak dan membuat anak merasa tidak sedang menggunakan obat.

Sekarang, pertolongan pertama pada demam udah #GakPakeDrama lagi sejak ada Hansaplast Cooling Fever Disney Frozen dan Marvel Avengers. Mama juga sebaiknya sedia Hansaplast Cooling Fever di rumah, karena sistem kekebalan tubuh anak-anak yang masih lemah, membuat mereka lebih berisiko mengalami demam.

Agar demam tak lagi datang, kita bisa melakukan pencegahan dengan menerapkan pola hidup bersih, seperti; membiasakan mencuci tangan setiap kali terpapar dengan benda atau lingkungan yang tidak steril, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, dan tidak saling meminjamkan peralatan makan dan minum. Semoga anak-anak kita senantiasa diberi kesehatan dan keselamatan ya, Ma. Aamiin aamiin YRA. 😊

Omong-omong, beli Hansaplast Cooling Fever Disney-nya di mana? Di toko obat, apotek, insya Allah sudah ada. Di e-commerce seperti Lazada, Blibli, dan yang lainnya juga ada. Untuk informasi lebih lengkap, Mama bisa mengunjungi www.hansaplast.id atau melalui akun Instagram-nya di @hansaplast_id dan Facebook Fanpage @HansaplastID


Ditulis dengan Cinta, Mama
Read More

Tips Berhijab untuk Wajah Lonjong

Friday, February 7, 2020

Jadi perempuan memang terkadang ribet ya, Ma... Hijab untuk wajah lonjong, bulat, atau kotak saja dipikirkan dan dipertimbangkan. Dan ya, masing-masing membutuhkan sentuhan tersendiri, agar tampilan kita jadi enak dipandang.

Untuk Mama-Mama yang berhijab, model hijab yang kita kenakan sebaiknya disesuaikan dengan bentuk wajah kita, karena dengan model hijab yang tepat, penampilan kita akan jadi lebih menarik, dan hal ini tentu berpengaruh juga pada kepercayaan diri. Untuk Mama yang memiliki wajah lonjong, Mama bisa menerapkan tips berhijab untuk wajah lonjong berikut ini:

1. Gunakan ciput atau inner hijab yang bisa menutupi sebagian dahi. Dengan tertutupnya sebagian dahi, wajah tak lagi terkesan lonjong dan akan terlihat lebih padat dan proporsional. Ciput atau inner hijab yang sangat pas digunakan untuk wajah lonjong adalah model bandana seperti foto di bawah ini.

Tips berhijab untuk wajah lonjong
Inner Hijab yang menutupi dahi untuk wajah lonjong, pict source: beautynesia.id

2. Gunakan hijab yang berbahan tebal. Hijab yang berbahan tebal dapat menambah kesan berisi pada wajah. Oya, Mama juga bisa memilih hijab yang bermotif supaya wajah terlihat lebih padat.

Tips berhijab untuk wajah lonjong
bahan hijab yang tepat untuk wajah lonjong, pict source: brilio.net

3. Gunakan hijab dengan model layer atau berlapis. Tujuan memberi aksen layer pada hijab adalah untuk menyeimbangkan tatanan wajah agar terlihat lebih bervolume atau berisi pada wajah lonjong. Saat membentuk layer, usahakan agar lipatan membentuk gelombang untuk memberikan kesan berisi pada sisi kanan dan kiri wajah. 

Tips berhijab untuk wajah lonjong
hijab untuk wajah lonjong, pict source: hijab.dream.co.id

4. Jangan menggunakan cepol, jangan pula mengikat rambut terlalu tinggi, karena hal ini akan membuat wajah terkesan semakin lonjong. Kalau rambut Mama panjang dan menghasilkan ikatan yang besar, letakkan ikatan di belakang kepala dan jangan melebihi tinggi kepala.

5. Hindari penggunaan hijab yang terlalu mancung, karena hijab dengan model ini justru akan membuat wajah semakin terkesan kecil dan memanjang.

6. Hindari penggunaan anting-anting hijab. Ya, meski anting-anting hijab sedang menjadi salah satu trend hijab akhir-akhir ini, tetapi anting-anting hijab tidak cocok untuk Mama yang berwajah lonjong, karena benda ini akan semakin mempertegas bentuk wajah yang panjang.

7. Pilih warna hijab yang sesuai dengan warna kulit. Pemilihan warna memang menjadi faktor penting dalam memilih jilbab. Salah pilih warna bisa bikin wajah terlihat kusam, lho, Ma!

Untuk poin nomor 7, ini dia tips memilih warna hijab yang sesuai dengan warna kulit:

* Untuk Mama yang memiliki kulit putih, Mama bisa menggunakan hijab dengan berbagai warna. Namun, sebaiknya hindari warna-warna nude untuk hijab yang Mama kenakan, karena warna nude akan membuat kulit putih terlihat pucat. 

* Jika Mama memiliki kulit kuning langsat, maka warna yang harus dihindari adalah warna-warna yang memiliki tone keemasan, seperti; caramel, gold, coklat, juga orange. Warna-warna ini akan memberikan kesan kusam pada kulit kuning langsat.

* Mama yang memiliki kulit sawo matang, sebaiknya gunakan hijab dengan warna-warna pastel, karena warna dengan tone lembut seperti ini akan membuat kulit terlihat lebih cerah. Hindari penggunaan hijab dengan warna coklat karena bisa membuat kulit terlihat kusam.

* Untuk Mama yang berkulit gelap, jangan minder, Ma. Kulit berwarna gelap justru lebih menguntungkan dibandingkan kulit dengan warna medium seperti kuning langsat dan sawo matang, karena dengan kulit gelap, semua warna bisa Mama kenakan.

Baiklah, itu dia tips berhijab untuk wajah lonjong, plus tips memilih warna hijab yang sesuai dengan warna kulit. Mama bisa terapkan tips di atas saat belanja nanti, supaya tidak salah dalam memilih model hijab. Apalagi beberapa bulan lagi insya Allah kita akan merayakan lebaran, ya kan? Oya, belanjanya dari sekarang saja, Ma, supaya nanti saat Ramadhan kita bisa beribadah dengan tenang, dan ngga repot mikir baju lebaran lagi. Xixixi...


Read More

Waspadai 6 Penyakit yang Biasa Muncul di Musim Hujan! SIPOPO Bisa Dijadikan Andalan.

Tuesday, March 5, 2019


Penyakit memang bisa muncul kapan saja. Namun, di musim hujan, ada 6 penyakit yang sering menjangkit. Tulisan di bawah ini adalah review jujur Mama tentang produk Essential Oil dari SIPOPO, setelah Mama mencoba produknya kurang lebih 2 minggu terakhir. Mungkin teman-teman Mama bisa mencobanya juga, agar kita dan keluarga sehat senantiasa.

Waktu paket dari SIPOPO datang, Mama langsung takjub dibuatnya. Paket dibungkus sangat rapi, dan sangat mengutamakan keamanan. Ada beberapa lapis bubble wrap untuk membungkus produk essential oil ini.

Mengapa Mama tertarik untuk mencobanya? Seperti yang Mama tulis di paragraf pembuka di atas, penyakit memang bisa datang kapan saja. Terlebih lagi di musim hujan seperti sekarang ini. Setidaknya ada 6 penyakit yang mesti kita waspadai.

1. Influenza

Ini Mama alami beberapa minggu lalu, saat Mama disibukkan dengan persiapan gelaran Event Collaboration KEB dan Wardah di The Alana Hotel, Solo. Tiga hari sebelum acara, mata Mama berair terus. Badan panas, tulang-tulang terasa linu. Memang gejalanya seperti itu. Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza ini bisa menyebar melalui batuk, bersin, atau dari sentuhan dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi.

Meski flu adalah penyakit umum dan biasanya bisa sembuh dengan sendirinya, namun kita harus tetap waspada, karena influenza bisa berkomplikasi menjadi pneumonia atau yang lebih dikenal dengan istilah paru-paru basah. Na'udzubilah min dzalik ya, Ma...

2. Diare

Awal Februari lalu, Aga juga terserang diare. Kasihan sekali, karena dia yang biasanya minta makan berkali-kali, mendadak jadi tak mau makan apa-apa. Seharian mengeluh sakit perut, hingga empat kali pup. Aga juga muntah beberapa kali. Di kasur Mama, di kasur kamar depan, juga di gendongan Mama.

Mama sedih sekali. Tapi alhamdulillah, esoknya dia ceria kembali. Ia sudah mau minum susu hangat (sebelumnya ia menolak, mungkin karena enek dan ingin muntah, yaa), dan makan beberapa suap. Alhamdulillah...

3. Demam Tifoid (Tifus)

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhosa ini ditandai dengan gejala demam tinggi, 39° C sampai 40° C, tubuh menggigil, denyut jantung lemah, badan lemah, sakit kepala yang hebat, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, konstipasi, dan sakit perut. Biasanya, penyakit ini ditularkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja. 


Untuk terhindar dari penyakit ini, beri edukasi pada anak-anak agar tidak jajan sembarangan ya, Ma...

4. Demam Berdarah

Om Naufal, akhir tahun lalu, terkena Demam Berdarah. Bahkan kata Tante Fira, di Bogor penyakit ini sudah menjadi KLB. Beberapa orang meninggal dunia karenanya. Ya Allah... Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus (Nyamuk Harimau Asia). 

Makanya, Mama suka memakaikan minyak telon yang mengandung citronella pada Mas Amay dan Dek Aga, karena nyamuk tidak menyukai wanginya.


5. Leptospirosis 

Penyakit yang sering disebut penyakit kencing tikus ini juga mengerikan, karena juga bisa menyebabkan kematian. Meski nama lainnya adalah penyakit kencing tikus, tapi ternyata penyebabnya bisa dari sapi, anjing, babi, reptil dan hewan amfibi, serta hewan pengerat lainnya.

6. Penyakit Kulit

Penyebabnya tentu saja karena udara yang lembab, yang menyebabkan jamur tumbuh dengan subur. Gejalanya mulai dari gatal-gatal kemerahan, hingga rasa perih saat disentuh. 


JAGA KESEHATAN, YUK...

Nah, Ma... Tentu kita ingin dijauhkan dari 6 penyakit di atas kan? Untuk itu, beberapa cara yang bisa kita lakukan adalah dengan menjaga kesehatan semaksimal mungkin. Olahraga, makan makanan yang bergizi, banyak minum air putih, dan istirahatlah yang cukup.

Satu lagi, sedia SIPOPO di rumah, yaa...

essential oil dari Sipopo

Pertama kali mencoba SIPOPO ini adalah saat hari Sabtu malam, tanggal 23 Februari yang lalu, Mas Amay muntah-muntah. Mama menduga, Mas Amay muntah-muntah karena terlalu banyak makan cokelat waktu siang. Kebetulan hari itu Mama ketempatan arisan, dan karena ini adalah arisan teman TK Mas Amay, jadi Mama menyediakan banyak cokelat dan makanan kecil lainnya.

Tak tahunya, malam-malam Mas Amay mengeluh sakit perut dan muntah berkali-kali, sampai-sampai Mama kurang tidur jadinya.

Tepat jam setengah satu malam, Mas Amay yang sebenarnya tidurnya kurang nyenyak karena sakit perut, tiba-tiba berlari ke kamar mandi. Dia muntah lagi di kloset. Saat itu Mama baru ingat kalau Mama punya SIPOPO.

Sebenarnya SIPOPO yang Mama miliki ini untuk strong immune atau kekuatan imun. Tapi tak apalah dicoba. Mama mencampurkan sesendok makan VCO dengan tiga tetes SIPOPO. Setelah itu, Mama oleskan minyak itu ke perut, tengkuk, telinga, dan telapak kaki Mas Amay. 

Hasilnya? Mas Amay bisa tidur nyenyak dan tidak lagi muntah. Mama masih belum bisa memastikan, apakah itu karena Mas Amay memang sudah tidak ingin muntah ataukah karena SIPOPO ini. Mari kita lihat besok pagi.

Dan esok harinya, alhamdulillah apa yang Mama khawatirkan tidak terjadi. Tadinya Mama mengira Mas Amay akan demam atau radang, tapi alhamdulillah Mas Amay bangun dengan ceria.

Mama bohong ah... 

Tidak. Mama selalu menjunjung tinggi sebuah kejujuran, jadi mana mungkin Mama akan tega membohongi teman-teman Mama Kepiting? 

Essential Oil dari SIPOPO

Sejak hari itu, tiap malam Mama mengoleskan minyak SIPOPO untuk Mas Amay dan Dek Aga. Sebenarnya SIPOPO adalah produk essential oil yang diformulasikan khusus untuk anak-anak. SIPOPO ini obat luar, sangat membantu jika anak-anak kita tak suka obat. Tapi karena Mama suka baunya, jadi Mama dan Papa juga pakai, hehe...

Papa pernah bilang, "Baunya kayak minyak cengkeh." Mama yang tidak pernah mencium bau minyak cengkeh pun tak percaya.

"Masa?" tanya Mama.

"Iya. Dulu waktu di Paninggaran (Pekalongan), kan banyak yang bikin minyak cengkeh." Oh, oke deh. Percaya aja sama Papa. Papa kan nggak cuma setahun dua tahun tinggal di sana.

Dan setelah Mama search di  website SIPOPO di https://sipopo.id/ ternyata benar, komposisi SIPOPO varian Strong Immune antara lain, Clove (cengkeh), Lemon dan Tea Tree Oil

Tahu nggak sih, ternyata cengkeh ini punya banyak manfaat, lho. 

1. Cengkeh dapat melindungi tubuh dari kanker. Cengkeh diperkaya dengan antioksidan eugenol yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh.
2. Cengkeh dapat membunuh bakteri penyebab penyakit.
3. Cengkeh dapat meningkatkan kesehatan hati.
4. Cengkeh dapan menjaga kesehatan tulang.
5. Cengkeh dapat mengobati sakit maag
6. Cengkeh dapat mengendalikan kadar gula daram darah.

Wah, ternyata banyak sekali manfaatnya, yaa...

Oya, tak hanya "ngefek" untuk Mas Amay, ternyata SIPOPO juga "ngefek untuk tante Opik. Ceritanya, dua minggu lalu tante Opik pergi ke rumah bunda di Semarang. Tapi sayang, Selasa minggu lalu, dia mengeluh sakit. Demam dan muntah-muntah gitu deh.

Tapi kemudian, hari Jumat kemarin dia memutuskan untuk pulang ke Solo meski masih sakit. Setelah sampai di Solo, seharian itu tante Opik hanya tiduran saja di kamar. Dia yang biasanya hobi banget pegang gadget, mendadak jadi anteng banget di sosmed. Ya sudah, malam hari setelah sholat isya, Mama oleskan campuran antara VCO dan SIPOPO. Kali ini, Mama lebihkan dosisnya. Tak lupa, Mas Amay, Dek Aga, Mama dan Papa juga diolesi SIPOPO ini.

Besok paginya, Mama tanya sam tante Opik, gimana rasanya setelah pakai SIPOPO?

Jawabannya kurang lebih gini, "Efeknya aku bisa tidur lebih nyenyak sih. Kemarin-kemarin kan karena demam, aku jadi nggak bisa tidur."

Dan Sabtu siang, tante Opik sudah bisa bantu Mama masak. 

Mama menduga, saat bisa tidur nyenyak itulah, ketahanan tubuhnya jadi meningkat. Itu yang membuat tante Opik lebih sehat dari sebelumnya.

So, beneran deh, Ma, Essential Oil dari SIPOPO ini recommended banget. Mama Kepiting juga insya Allah mau beli lagi nanti. Tidak seperti essential oil lain yang umumnya dijual per kandungan herba-nya (Misal; Lavender, Peppermint, dll), SIPOPO merupakan kombinasi dari beberapa jenis herba yang sudah di-mix untuk manfaat tertentu. 

Ada 4 varian SIPOPO yang bisa Mama coba.

4 Varian SIPOPO Essential Oils


1. Strong Immune, ini seperti yang sudah kami coba. Kandungannya terdiri dari Clove, Lemon dan Tea Tree Oil

2. Bye Cough & Flu. Kandungannya terdiri dari Mint, Anise, Cajeput dan Rose 

3. Sleep Well. Kandungannya terdiri dari Lavender, Peppermint, Cajeput, Lemon, Nutmeg, Rose dan Anise Oil

4. Happy Stomach. Kandungannya terdiri dari Ginger, Tea Tree, Eucalyptus dan Lemongrass oil.

Kira-kira, teman-teman Mama Kepiting pengen yang varian apa nih? Kayaknya penting semua, yaa... Hehe... Kalau Mama-Mama pengen beli juga, bisa ke website-nya di https://sipopo.id/ atau ke instagram @sipopo.id ya, Ma... Semoga kita sehat selalu. :)






Read More

Review Purebaby Laundry Liquid dan Purebaby Liquid Soap

Thursday, August 30, 2018

Purebaby Laundry Liquid dan Purebaby Liquid Soap

Bicara soal kulit sensitif, Aga, memiliki kulit yang sensitif sejak bayi. Saat baru berusia 2 minggu, kulitnya bruntusan, banyak bintik-bintik merah yang menyelimuti sekujur badan, bahkan hingga kepala. Orang-orang bilang, Aga terkena sawan kikir.

Mama kurang paham apa penyebab sawan kikir ini. Yang jelas, Aga baru sembuh setelah Mama mencampurkan air rebusan daun johar di air mandinya. Memang tidak instan. Kira-kira butuh waktu sekitar 2 minggu sampai kulit Aga jadi benar-benar bersih. Dan selama itu pula, setiap kali mandi, Aga memakai air rebusan daun johar ini. Terus terang, Mama baru tahu tentang daun johar ini dari Mbah Mun, dukun bayi yang rutin memijat Mama, Mas Amay, dan Dek Aga. Dan memang ternyata daun johar dikenal sebagai ramuan herbal untuk menyembuhkan penyakit kulit.

pict source 

Selesai sampai di situ? Tidak... Aga tidak bisa memakai bedak tabur. Jadi, jika bayi-bayi lain selalu terlihat merok-merok (baca: menor) dengan bedak, Aga tidak. Polosan dia mah... Wanginya hanya berasal dari wangi minyak telon saja, xixixi...


Kulit Aga yang sensitif membuatnya mudah berbekas jika terluka. Misalnya nih, ketika digigit nyamuk, lalu digaruk-garuk, maka bekasnya akan jadi hitam. Hiks... Sekarang pun dia masih sering merasa risih dengan label-label baju, karena itu akan membuatnya gatal. Kalau sudah gatal, digaruk-garuk, lecet, perih, membekas. Kasihan ya?

Tapi terus terang, Mama tak pernah terpikir bahwa kulit sensitif memerlukan perawatan khusus sampai pada pemilihan sabun mandi dan pembersih pakaiannya juga.

Hingga kemudian, Mama dikenalkan pada Purebaby Laundry Liquid dan Purebaby Liquid Soap for Baby’s Sensitive Skin.

Kita ulas satu per satu dulu yaa...

1. Purebaby Laundry Liquid
Saat pertama kali menuang cairan pembersih pakaian ini ke dalam bak cuci, Mama merasa teksturnya lebih encer dibandingkan deterjen cair yang biasa Mama pakai. Ketika diberi kucuran air, muncul busa, namun tak begitu banyak dan berangsur hilang. Rasanya juga nggak licin, jadi membilasnya nggak perlu banyak air.

Guru kimia Mama dulu pernah mengatakan bahwa sabun cuci yang bagus itu justru yang tak banyak busa. Tapi jangan tanya penjelasan ilmiahnya bagaimana yaa, Mama lupa. Haha... 

Dari artikel yang pernah Mama baca pun, busa berlebih justru bisa menahan kotoran tertarik kembali pada pakaian dan terjebak di daerah-daerah yang tidak terbilas bersih, seperti salah satunya adalah di bawah kerah. Yang pasti, dari yang Mama rasakan sendiri, kata-kata guru Mama tersebut ada benarnya. Dan Purebaby Laundry Liquid, dengan kemampuan stain remover-nya mampu membersihkan dan mengangkat kotoran pada pakaian bayi.

Dan memang, kemarin Mama dibuat takjub saat mencuci baju sekolah Mas Amay. Mama nggak menyangka sih, bekas-bekas pensil (biasa lah Mas Amay, nggak tau deh Mama cara pegang pensilnya gimana) yang tadinya ada dan terpampang nyata, tiba-tiba sudah hilang tak berbekas. Seriusan ini teh karena Purebaby Laundry Liquid, gitu? Tapi memang sih, untuk noda kerah mah tetap harus pakai perjuangan ekstra, wkwkwk... Bandel banget nodanya.

Oya, Purebaby Laundry Liquid ini aman untuk kulit bayi yang sensitif. Dengan formulasi bebas deterjen (Sodium Lauryl Sulphate Free), Purebaby Laundry Liqid menjadi cairan pembersih yang hypoallergenic karena menggunakan bahan-bahan yang tidak menyebabkan alergi. Ada kandungan ekstrak Aloe vera-nya juga yang berfungsi untuk melembutkan pakaian dan juga sebagai anti bacterial dan anti fungi alami.

Mama sih yes lah dengan Purebaby Laundry Liquid, meski tetap, Mama harus menambahkan pewangi di bilasan terakhir, karena walaupun dalam komposisinya sudah terkandung Fragrance, tapi harumnya masih terasa kurang. Buat Mas Amay dan Dek Aga yang keringatnya udah kecut banget, tentu harus dibantu dengan pakaian yang wangi, supaya tetap cium-able dan peluk-able. Xixixixi...

Itu dia ulasan Mama untuk Purebaby Laundry Liquid. Sekarang, kita ke Purebaby Liquid Soap yuk...

2. Purebaby Liquid Soap

Purebaby Liquid Soap
Waktu pertama kali cium wanginya, Masya Allah, enak banget, segar. Berbeda dengan Purebaby Laundry Liquid, keharuman Purebaby Liquid Soap memang lebih terasa. Dek Aga jadi wangi, segar, dan tetap lembut. Mama suka banget. Kalau katanya, sabun mandi bisa mengurangi kelembaban kulit, memakai Purebaby Liquid Soap ini, di tangan tidak terasa kesat dan kering.

Purebaby Liquid Soap memang dibuat sebagai sabun untuk perawatan pada kulit bayi yang terkena iritasi ringan atau gangguan kulit seperti dermatitis, ruam, alergi dan biang keringat. Jadi, sabun ini cocok sekali untuk kulit Aga yang sensitif.

Oya, tentang kulit sensitif, sebenarnya kulit Mama juga sensitif sekali akhir-akhir ini. Entah apa penyebabnya, padahal waktu masih single dulu, kulit Mama sehat-sehat saja. Sekarang, apalagi di musim kemarau seperti ini, kulit Mama jadi kering sekali. Yang bikin sebel dan sedih sekaligus, kulit kering itu jadi gatal sekali.

Waktu Mama mencari tahu di internet, ternyata salah satu perawatan yang bisa Mama lakukan adalah berendam dengan taburan oatmeal. Di banyak artikel disebutkan bahwa oatmeal memang sangat bermanfaat untuk melembabkan kulit, juga sebagai anti inflamasi yang dapat mengurangi peradangan.


Purebaby Liquid Soap
Nah, oatmeal ini juga merupakan salah satu bahan yang terkandung di dalam Purebaby Liquid Soap. Jadi, komposisi yang terkandung di dalam Purebaby Liquid Soap ini, antara lain:

Allantoin dan Ekstrak Chamomile yang berfungsi untuk mengatasi merah-merah pada kulit bayi.
Ekstrak Oat Kernel, untuk menyejukkan dan menenangkan kulit yang gatal dan perih karena iritasi.
Pro Vitamin B5, yang akan memberikan kelembaban untuk kulit bayi dan menjaga keseimbangan alami kulit bayi, sehingga tetap halus dan lembut.

Dengan kombinasi bahan alami tersebut, Purebaby Liquid Soap merawat kulit bayi dari iritasi/gangguan pada kulit dengan cara:
* Membantu mengurangi rasa perih dan tidak nyaman pada kulit bayi.
* Mengikat air lebih lama sehingga cocok digunakan untuk kulit bayi yang sensitif.
* Membantu menyamarkan merah-merah pada kulit bayi akibat iritasi.

Cara Pemakaian Purebaby Liquid Soap:
* Tuangkan sedikit Purebaby Liquid Soap ke washlap, beri air.
* Usapkan dengan lembut ke badan bayi.
* Bilas dengan air.

Jadi untuk Mama-Mama yang putera-puterinya memiliki kulit sensitif, coba yuk dua produk yang sudah mamakepiting pakai ini. :)  

Read More

Kehangatan dan Keharuman Tahan Lama Pilihan Mama untuk Mas Amay dan Dek Aga

Sunday, July 1, 2018

disclaimer: Ini review dari hati, bukan postingan berbayar. Apa yang tertuang di sini, sesuai dengan pengalaman yang Mama Kepiting rasakan.

Sekitar tujuh tahun lalu saat Mama masih meraba-raba dalam merawat bayi Mama, segala merek untuk perawatan tubuh kalian, Mama coba. Termasuk untuk urusan minyak telon.

Maaf ya Mas Amay, karena secara tidak langsung, Mas Amay seolah menjadi kelinci percobaan, hihi... Tapi tidak ada salahnya untuk coba-coba, kan? Kan Mama ingin yang terbaik. Kalau tidak mencoba, dari mana Mama tahu baik buruknya sesuatu untuk kalian, ya kan? Jika ada yang bilang, buat anak kok coba-coba, ya, Mama punya alasan.

Untuk minyak telon, sebenarnya Bunda (Kakak Mama, Ika Puspita) sudah memberi contoh. Bunda memakaikan My Baby minyak telon untuk Kak Fina dan Mas Aufa, bahkan sampai Rara. My Baby minyak telon memang wangi dan hangat, tapi, Mama masih ingin “mencicipi” minyak telon yang lainnya juga. Penasaran ceritanya.

My Baby Minyak Telon, minyak telon rekomendasi mamakepiting

Petualangan Mama dalam mencari minyak telon yang terbaik pun, bermula...

Mama mencoba merek A, yang harganya lebih mahal dari My Baby minyak telon. Wanginya enak, Mas Amay juga menjadi segar saat dicium. Hangatnya juga pas, tidak terlalu panas. Tapi, ketika pagi hari wanginya hilang, tidak seperti ketika Mas Amay memakai My Baby minyak telon. Jadi, karena kelemahannya dibanding My Baby minyak telon ada 2, yaitu lebih mahal dan wanginya tidak tahan lama, Mama berhenti memakai minyak telon merek A tersebut.

Mama beralih ke merek B. Kelebihannya dari My Baby minyak telon, adalah harganya yang lebih murah. Wanginya segar juga, enak. Entah, Mama sih suka banget sama wangi-wangi minyak telon, dan setiap merek memang memiliki wangi khasnya masing-masing. Mama sangat berharap merek ini bisa jadi andalan Mama, agar Mama bisa sedikit lebih berhemat. Tapi, ternyata Mas Amay dan Dek Aga (Dek Aga pernah Mama cobain minyak telon merek ini juga) tidak kuat dengan panasnya. Wah, ternyata hangatnya berlebihan yaaa... Jadi, Mama segera memutuskan untuk berhenti memakaikan merek B ini di kulit Mas Amay. Kasihan Mas Amay, kulitnya jadi kemerahan karena panas.

Mama akhirnya memantapkan pilihan pada merek My Baby untuk minyak telon kalian. Ternyata pilihan Bunda memang benar yaa, hehe... Mama sih, nggak percayaan. Wkwkwkwk..

Kesimpulannya, kelebihan My Baby minyak telon dibandingkan merek minyak telon lainnya adalah:

1. Wanginya tahan lama
Semua minyak telon memiliki wangi yang khas, tetapi tidak ada yang wanginya bisa bertahan sampai pagi. Sampai saat ini, di antara semua merek minyak telon yang pernah Mama coba, hanya My Baby yang bisa menjaga kesegaran kalian, sampai kalian bangun tidur esok hari. Ini penting sih, karena bayi kan mudah berkeringat. Kalau wangi kalian hilang seiring dengan banyaknya keringat, nanti kalian nggak ciumable lagi dong.

2. Harganya terjangkau
Meski ada yang lebih murah dari My Baby, tetapi harganya masih terjangkau. Toh, masih ada yang lebih mahal lagi. Harga My Baby minyak telon ukuran 150ml, di toko dekat rumah adalah sekitar Rp 32.000,- sedang di ****maret adalah sekitar Rp 36.000,-. Tenang, ada yang ukuran kecil koq, yang lebih ekonomis. :)

3. Hangatnya pas
Ini penting sekali, karena kulit Mas Amay dan Dek Aga tidak tahan dengan minyak telon yang hangatnya berlebihan.

4. Bisa menghindarkan kulit dari gigitan nyamuk
My Baby minyak telon yang Mama pilihkan untuk kalian, mengandung Citronella dan Chamomile. Dua bahan ini, wanginya tidak disukai nyamuk.

My Baby Minyak Telon, mengandung Citronella dan Chamomile, ampuh untuk mengusir nyamuk

Oya, sebenarnya ada juga My Baby Minyak Telon plus yang memberi perlindungan selama 8 jam dengan tambahan wangi jeruk. Tapi Mama lebih suka yang ini. Dan sebenarnya, masih ada botol bekas My Baby Minyak Telon yang sudah habis isinya, tapi tidak ikut kefoto, hehe... Lain kali Mama fotoin untuk instagram @kayusirih deh, biar pada percaya, kalau tulisan ini bukan bualan Mama semata.

Jujur saja, tidak hanya kalian yang memakai minyak telon ini. Mama dan Papa juga. Apalagi jika "negara nyamuk" mulai menyerang, Mama yang memiliki riwayat asma dan tidak kuat dengan bau obat nyamuk, lebih memilih untuk mengoleskan My Baby minyak telon di sekujur tubuh, bahkan di telinga juga. Ya, supaya nyamuk-nyamuk itu tidak ngang-nging-ngang-nging mengganggu tidur Mama.

Mama bersyukur sudah menemukan minyak telon yang terbaik untuk kalian. Tidak hanya ramah di kulit, tapi juga ramah untuk hidung dan kantong. :)
Read More