Arinta Adiningtyas_NHW#1
Untuk Mas Amay dan Dek Aga...
Mengawali tahun 2019 ini, Mama Kepiting punya satu kegiatan baru. Mama kuliah lagi, di Institut Ibu Profesional atau IIP. Mama akui, Mama belum bisa secara penuh menaruh perhatian Mama di sana, karena akhir Januari lalu Mama disibukkan dengan beberapa kegiatan. Tapi, ke depannya, Mama berjanji akan lebih fokus lagi. Dan inilah Nice Homework (NHW) pertama Mama di Matrikulasi IIP Batch 7.
Sebelum menuntut ilmu dengan penuh semangat, Mama diingatkan kembali tentang adab. Ya, bahkan orang yang memiliki tujuan semulia menuntut ilmu pun, harus paham adabnya. Tak akan berguna ilmumu, jika kurang adabmu.
Abu Zakariya An Anbari rahimahullah bahkan berkata, "Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh." (Adabul Imla' wal Istimla' [2], dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi [10].
Lalu, apakah adab itu?
Secara bahasa, adab berarti menerapkan akhlak mulia. Saking pentingnya adab, Rasulullah Shollallahu 'alaihi Wasaallam bersabda:
Kaum Mu'minin yang paling sempurna imannya, adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Tirmidzi no. 1162, ia berkata: "hasan shahih")
Jadi, sebelum belajar, mari kita kosongkan gelas, rendahkan hati, agar apa yang diajarkan oleh guru-guru kita, dapat kita resapi dan pahami.
Lalu, jika ditanya apa yang saat ini ingin Mama pelajari di Universitas Kehidupan ini, jawaban Mama adalah ilmu tentang sabar. Mengapa? Karena kesabaran adalah hal yang paling sulit dilakukan, hingga Rasulullah SAW bersabda bahwasanya orang yang paling kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya saat marah.
Dan Mama sedih, Mama masih sering marah sama Mas Amay dan Dek Aga. Bahkan, kadang Dek Aga sampai bilang begini; "Mama jangan mayaah..." Hiks... Maafkan Mama ya, Nak...
tentang sabar |
Kesabaran itu, seperti yang dijelaskan oleh Syeikh An Nawawi Al Bantani dalam kitab "Matan Tanqihul Qaul", ada empat macam:
1. Sabar dalam menjalankan fardhu
2. Sabar dalam menghadapi musibah
3. Sabar dalam menghadapi gangguan manusia
4. Sabar dalam kefakiran
Sabar dalam menjalankan fardhu atau kewajiban, adalah taufik. Sabar dalam menghadapi musibah, berpahala. Sabar dalam menghadapi gangguan manusia, adalah cinta. Dan sabar dalam kefakiran, adalah ridho Allah ta'ala.
Mas Amay dan Dek Aga...
Mama perlu melatih kesabaran nomor 3. Mama seperti orang munafik ya, selalu mengatakan bahwa Mama cinta pada kalian, tapi Mama sulit bersabar melihat tingkah polah kalian yang terkadang di mata Mama terlihat menjengkelkan. Maafkan Mama, yaa...
Bantu Mama belajar sabar, bisa ya? Ingatkan Mama jika taring Mama sudah terlihat akan keluar. Semoga Mama mampu menjadi Mama Kepiting yang lembut hati dan lembut perilakunya. Aamiin YRA.
Peluk dan Cium penuh cinta dari Mama. :*
Sumber bacaan:
- https://muslim.or.id/35690-60-adab-dalam-menuntut-ilmu.html
- https://www.dream.co.id/orbit/mengenal-macam-macam-jenis-sabar-180218b.html