Egg Chicken Roll, Menu a la HokBen untuk Bekal Sekolah

Saturday, December 3, 2022

 

"Mas Amay pengen bawa bekal, Ma. Soalnya Mas Amay bosen jajan di kantin." Pinta Si Sulung beberapa waktu lalu. Sebenarnya, di sekolah sudah disediakan catering, tetapi anak ini memang lagi "semega", kalau kata orang Jawa. Artinya, nafsu makannya sedang sangat baik, sampai-sampai diibaratkan bisa menghabiskan sega (nasi, pen). Mama sendiri tidak bisa memastikan penyebabnya. Namun memang, meningkatnya nafsu makan ini terjadi setelah anak-anak mengonsumsi suplemen Interlac + Vit D3 yang salah satu manfaatnya adalah untuk menjaga kesehatan saluran cerna.

Kembali ke bekal makan tadi, Mama langsung mencari ide di Instagram. Ada beberapa resep yang Mama simpan, tapi semuanya belum Mama eksekusi. Wkwkwk... Kenapa? Karena Mama langsung keidean untuk membuat Egg Chicken Roll. 

Mama pernah membuat Egg Chicken Roll ini sebelumnya dan semua menyukainya. Menu ini juga praktis karena stoknya bisa disimpan di freezer, dan kita bisa langsung menggorengnya untuk bekal. Oiya, Egg Chicken Roll juga bisa jadi salah satu ide stok menu untuk sahur, Ma...

Menu bekal sekolah yang simpel, Egg Chicken Roll

 

Cara membuat Egg Chicken Roll ini juga mudah. Saya membuatnya dengan modifikasi resep dari Chef Devina.

Bahan yang diperlukan:

  1. Paha ayam fillet (saya pakai 500gr)
  2. 5 siung bawang putih
  3. Bawang merah goreng secukupnya
  4. 2 sdm tepung maizena 
  5. 1 butir putih telur
  6. 2 sdm minyak goreng (di resep Chef Devina memakai minyak wijen)
  7. 1,5 sdt garam
  8. 1,5 sdm gula pasir
  9. Kaldu bubuk sesuai selera
  10. 1/2 sdt merica
  11. 1-2 lembar roti tawar (opsional)

    Catatan:
    1. Di resep Chef Devina ada tambahan bubuk pala atau bubuk ngohiong, tetapi karena saya tidak punya, jadi saya skip.
    2. Saat menggiling adonan, tambahkan es batu agar adonan tidak panas.

Bahan kulit risoles:

  1. 2 butir telur (bisa ditambahkan kuning telur sisa isian ayam tadi)
  2. 80gr tepung terigu (saya pakai sekitar 5 sdm)
  3. 40gr tepung maizena (saya pakai sekitar 2,5 sdm)
  4. 250 ml air
  5. 2 sdm minyak goreng
  6. 3/4 sdt garam
  7. 1/2 sdt kaldu bubuk

Langkah membuat Egg Chicken Roll:

* Buat kulitnya terlebih dahulu:

  1. Campurkan semua bahan (tepung terigu, maizena, telur, garam, kaldu bubuk, air, dan minyak goreng), aduk rata. Gunakan whisk agar adonan tidak menggumpal. 
  2. Panaskan wajan dengan api kecil, tuang adonan kulit sambil diratakan, masak hingga matang lalu sisihkan.

* Buat isiannya:

  1. Giling ayam bersama dengan garam, kaldu bubuk, dan gula pasir
  2. Masukkan bawang putih (saya haluskan dengan parutan keju), bawang goreng, merica, minyak goreng, dan es batu
  3. Masukkan putih telur dan maizena, haluskan hingga tercampur rata
  4. Kalau Mama suka memakai roti tawar, potong-potong roti tawar, campurkan dengan air, lalu masukkan ke dalam blender
  5. Isian Egg Chicken Roll sudah jadi. Mama bisa goreng sedikit adonan untuk koreksi rasa.

Egg Chicken Roll, menu praktis untuk bekal anak sekolah

* Buat Gulungan Egg Chicken Roll

  1. Siapkan kulit risoles yang tadi kita buat, isi dengan adonan ayam, lipat
  2. Jangan lupa, oles ujung kulit dengan larutan tepung agar lipatan tidak mudah terbuka
  3. Kukus Egg Chicken Roll selama 20 menit, tiriskan, lalu potong sesuai selera

* Panaskan minyak, goreng Egg Chicken Roll hingga kuning keemasan

* Egg Chicken Roll sudah siap dinikmati

Lauk frozen homemade untuk bekal sekolah anak SD


Kalau Mama ingin menyetok Egg Chicken Roll, bungkus dengan plastik gulungan Egg Chicken Roll yang belum dikukus. Simpan ke dalam wadah, lalu masukkan ke dalam freezer. Saat ingin menggoreng, cukup iris-iris saja tanpa perlu mengukusnya. 

Tujuan dari mengukus di sini tadi adalah supaya adonan lebih padat dan mudah untuk diiris. Ketika disimpan di freezer, adonan akan membeku, sehingga mudah untuk diiris.

Nah, Ma, itulah resep membuat Egg Chicken Roll a la HokBen, yang bisa dijadikan ide menu untuk bekal sekolah anak-anak. Egg Chicken Roll juga bisa dijadikan ide menu untuk stok saat sahur, supaya anak-anak lebih semangat dalam berpuasa. Happy Cooking, Ma! 😊

 

 

Ditulis dengan Cinta, Mama

Read More

Rangkuman Materi Al Islam Kelas 2 Semester 1 SD Muhammadiyah

Saturday, November 26, 2022

 

Pekan ini Penilaian Akhir Semester (PAS) di sekolah Mas Amay dan Adek Aga sudah dimulai. Seperti biasa, ketika masa ujian datang, Mama Kepiting sebisa mungkin akan mendampingi mereka belajar. Bagaimana cara Mama mengajari anak SD belajar di rumah? Biasanya, Mama akan membuat rangkuman materi tiap bab, kemudian menjelaskan materi tersebut, lalu memberi tebak-tebakan atau latihan soal. 

Karena Mas Amay sudah kelas 6 SD dan sudah bisa belajar sendiri, jadi Mama hanya mengawasi saja. Sesekali Mama turun tangan jika Mas Amay menemukan kesulitan. Alhamdulillah, jadi Mama bisa fokus mengajari Adek Aga yang masih kelas 2 SD.

Kebetulan, anak-anak sekolah di sekolah Muhammadiyah, jadi pelajaran agamanya ada beberapa macam. Dari Hijaiyah, Al Islam, Bahasa Arab, juga Kemuhammadiyahan.

Nah, hari ini Mama Kepiting akan menuliskan rangkuman yang sudah Mama buat. Materi kali ini adalah materi Al Islam semester 1 untuk kelas 2 SD.

BAB I. Huruf Hijaiyah Bersambung


Sejujurnya, Mama Kepiting sempat heran mengapa ada materi ini di Al Islam. Bukankah sudah ada pelajaran Hijaiyah? Hehe... Tapi ngga apa-apa, sesuatu kalau semakin sering dibahas di mana-mana, insya Allah akan semakin diingat. Ya kan? 

Nah, di semester 1 ini, anak-anak akan belajar tentang kaidah menyambung huruf hijaiyah. Ternyata, tidak semua huruf hijaiyah bisa disambung dengan huruf sesudahnya lho... Ada 6 huruf yang tidak bisa disambung dengan huruf sesudahnya, yaitu: alif, dal, dzal, ro, zay, dan wawu.

Mengapa keenam huruf di atas tidak bisa disambung dengan huruf setelahnya? Karena jika dipaksa untuk disambung, huruf-huruf tersebut tidak akan bisa dibaca, atau bahkan berubah menjadi huruf lain. Huruf alif misalnya, jika penulisannya disambung dengan huruf sesudahnya, ia akan berumah menjadi lam.

Ngga percaya? Coba deh teman-teman coba tulis dan dibuktikan sendiri. :)

6 huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung dengan huruf sesudahnya

BAB II. Asmaul Husna (As-Salam, Al-Mukmin, Al-Muhaimin, dan Al-'Aziz)


Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik bagi Allah SWT. Jumlahnya ada 99, dan kita bisa menemukannya dalam Al-Qur'an.

Jika di kelas 1 dulu kita mempelajari nama-nama Allah seperti Ar-Rahman, Ar-Rahiim, Al-Malik dan Al-Quddus, di kelas 2 ini kita akan mendalami makna empat asmaul husna berikutnya, yakni As-Salam, Al-Mukmin, Al-Muhaimin, dan Al 'Aziz.  

1. As-Salam

As-Salam artinya Yang Maha Sejahtera atau Yang Maha Selamat. Saat kita mengucapkan salam pada orang lain, itu artinya kita sedang mendoakan keselamatan baginya. Untuk itu, saat bertemu teman atau saudara, sebaiknya kita saling mengucapkan salam.

Asmaul Husna As-Salam

2. Al-Mukmin

Al-Mukmin artinya Yang Maha Memberi Keamanan. Saat kita merasa takut, ingatlah selalu bahwa Allah akan menjaga kita dan memberi kita rasa aman. Nah, kita pun harus meneladani Allah SWT sebagai Al-Mukmin, yakni dengan senantiasa berhati-hati dalam setiap ucapan dan tingkah laku, agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jangan sampai, orang lain merasa tidak aman apabila bertemu dengan kita. :)

Allah Al-Mukmin

3. Al-Muhaimin

Al-Muhaimin artinya Yang Maha Memelihara. Allah menjaga, melindungi, dan memelihara seluruh alam semesta ini. Untuk itu, kita juga harus menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar kita.

Al-Muhaimin artinya

4. Al-'Aziz

Al-'Aziz artinya Yang Maha Perkasa. Bukti dari kemahaperkasaannya Allah adalah, Allah mampu menciptakan dan menguasai seluruh alam semesta ini tanpa bantuan dari siapapun. Maka, kita tidak boleh sombong dengan kekuatan kita, karena apa yang kita miliki tidak aada apa-apanya dibanding dengan milik Allah SWT.

Al-'Aziz artinya

BAB III. Akhlak Terpuji


Akhlak disebut juga perilaku. Akhlak terpuji berarti perilaku yang baik. Anak yang memiliki akhlak terpuji, biasanya tahu adab. Apa itu adab? Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun, yang didasarkan pada aturan agama. 

Adab sangat penting dalam kehidupan manusia. Ini untuk menjaga kita dari kemungkinan melakukan perbuatan tercela. Nah, kali ini kita akan belajar tentang adab makan & minum, adab tidur, dan adab bertetangga. 

1. Adab Makan dan Minum

Makan dan minum adalah kebutuhan kita sehari-hari. Namun, makan dan minum harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar agar kita tetap sehat dan disayang oleh Allah SWT. Semua aturan makan dan minum itu disebut juga adab. Nah, berikut ini adalah adab makan dan minum yang harus kita ketahui dan kita amalkan:

  1. Berdo'a sebelum dan sesudah makan dan minum
  2. Menggunakan tangan kanan saat makan atau minum
  3. Makan dan minum sambil duduk
  4. Makan dan minum secukupnya
  5. Tidak mencela makanan atau minuman

adab makan dan minum

2. Adab Tidur 

Tidur adalah salah satu kebutuhan manusia. Tidur pun harus dilakukan sesuai dengan adab, agar tidak hanya menghilangkan rasa lelah, tapi juga mendatangkan pahala. Adab tidur yang mesti kita terapkan antara lain:

  1. Berwudhu / mencuci tangan dan kaki
  2. Membersihkan tempat tidur
  3. Berbaring menghadap ke sebelah kanan
  4. Berdo'a sebelum tidur
  5. Berdo'a saat bangun tidur

Adab tidur

3. Adab Terhadap Tetangga

Tetangga adalah orang yang tempat tinggalnya dekat dengan kita. Islam mengajarkan kita untuk berbuat baik pada tetangga. Berikut ini adalah adab terhadap tetangga yang harus kita amalkan agar tercipta kehidupan bertetangga yang rukun dan damai:

  1. Mengucap salam ketika bertemu
  2. Membantu tetangga yang kesulitan
  3. Menjenguk tetangga yang sakit
  4. Tidak menceritakan kejelekan tetangga
  5. Saling berbagi makanan

Adab bertetangga


BAB V. Keteladanan Nabi Hud a.s., Nabi Sholeh a.s., dan Nabi Ibrahim a.s.

Kita langsung lompat ke bab 5 ya, karena bab 4 membahas tentang tata cara shalat. Bukannya tidak penting, tetapi bacaan shalat antara satu dengan yang lain terkadang berbeda. :)

Jadi, kita langsung ke teladan para nabi, ya...

1. Nabi Hud a.s.

Nabi Hud a.s. adalah putra dari Shalikh bin Arfakhasayadz. Nabi Hud a.s. masih keturunan dari Nabi Nuh a.s. 

Nabi Hud a.s. diutus untuk berdakwah di kaum 'Aad. Kaum 'Aad memiliki keahlian membuat bangunan yang tinggi. Mereka menyembah berhala. Mereka tidak mau beriman kepada Allah SWT. Akibatnya, Allah membinasakan mereka dengan mengirimkan angin yang sangat kencang selama berhari-hari.

tentang Nabi Hud a.s.

2. Nabi Sholeh a.s.

Nabi Sholeh a.s. adalah putra dari 'Ubaid bin Masih. Sama seperti Nabi Hud a.s., Nabi Sholeh a.s. juga masih keturunan dari Nabi Nuh a.s.

Nabi Sholeh a.s. diutus untuk berdakwah di kaum Tsamud. Nabi Sholeh a.s. diberi mukjizat oleh Allah SWT dapat mengeluarkan unta betina dari sebuah batu. Meski sudah melihat mukjizat tersebut, Kaum Tsamud tetap durhakan kepada Allah SWT. Mereka tetap menyembah pada berhala. Akhirnya, Allah SWT menghukum mereka dengan mengeluarkan suara yang sangat keras dari langit ditambah dengan gempa bumi yang dahsyat. Kaum Tsamud pun hancur dan binasa.

tentang Nabi Sholeh a.s.

3. Nabi Ibrahim a.s.

Nabi Ibrahim tinggal di Huran. Masyarakat Huran menyembah bintang-bintang dan berhala. Ayah Nabi Ibrahim bernama Azar. Beliau juga menyembah bintang-bintang dan berhala dan menolak ajakan Nabi Ibrahim untuk menyembah Allah SWT.

Suatu hari Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala itu, hingga membuat masyarakat Huran marah. Mereka pun ingin membakar Nabi Ibrahim a.s., tetapi Allah memberikan mukjizatnya dengan menjadikan api tersebut terasa dingin.

tentang Nabi Ibrahim a.s.

~

Itulah rangkuman materi Al Islam kelas 2 semester 1 SD Muhammadiyah. Di sini kita telah belajar tentang huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung dengan huruf setelahnya, makna asmaul husna, adab makan dan minum, adab tidur, adab bertetangga, juga perjuangan dakwah Nabi Hud a.s., dakwah dan mukjizat Nabi Sholeh a.s., serta perjuangan dakwah dan mukjizat Nabi Ibrahim a.s. Semoga rangkuman ini bermanfaat untuk Mama dan anak-anak, yaa...



Ditulis dengan Cinta, Mama

Read More

Ide Kado untuk Sahabat yang Baru Melahirkan

Sunday, November 20, 2022

 

Biasanya, ketika ada sahabat yang baru melahirkan, kita hanya fokus mencari kado untuk sang bayi. Padahal, ibu melahirkan juga butuh diperhatikan, karena setelah melahirkan, hormon estrogen dan progesteron mengalami penurunan dan ini memicu terjadinya ketidakstabilan emosi dan perubahan suasana hati. Lalu apa yang bisa kita, para sahabatnya, lakukan untuk membuat busui tetap bahagia? Salah satunya adalah dengan memberikan kado untuk ibu yang baru melahirkan. 

Ibu yang baru melahirkan rentan mengalami stres. Fluktuasi hormon pasca melahirkan memang menjadi salah satu penyebabnya. Ibu jadi mudah sedih, sering menangis, dikit-dikit marah, gampang banget tersinggung, pokoknya jadi lebih sensitif. Tak hanya itu saja, ibu menyusui juga akan menjadi mudah lelah, sulit tidur, hingga kehilangan nafsu makan. Tentu hal ini bisa menjadi sesuatu yang serius, karena berkaitan dengan produksi ASI juga. 

Memang, dukungan dari keluarga sangat penting di masa-masa seperti ini. Nah, sebagai bagian dari orang terdekatnya, kita bisa memberikan dukungan juga. Mungkin kita tidak bisa selalu ada untuknya, tetapi kado pemberian kita bisa saja menjadi sangat berarti untuknya, dan bisa membantu meningkatkan hormon endorfinnya. 

Berikut ini beberapa ide kado untuk sahabat yang baru melahirkan. Mama bisa memilih berdasarkan budget yang Mama sediakan.

1. Daster Busui

Hampir semua ibu sepakat bahwa daster adalah jenis pakaian yang paling nyaman untuk dipakai saat berada di rumah. Selain karena bahannya yang rata-rata terasa adem, juga karena daster sangat praktis untuk dikenakan. Terlebih untuk ibu yang memiliki bayi yang baru lahir, daster seolah menjadi barang wajib karena mudah dicuci dan cepat kering. Ya, seperti yang kita ketahui, bayi yang baru lahir biasanya sering sekali mengompol atau buang air besar, sehingga ibu harus sering-sering berganti baju. Inilah mengapa ibu menyusui perlu memiliki banyak daster busui.

Mama bisa pilihkan daster dengan motif atau model yang lucu-lucu. Sesuaikan juga dengan karakter sahabat Mama, yaa... Misalnya, apa warna favoritnya, seperti apa motif yang ia sukai, dan lain sebagainya.

ide kado untuk ibu yang baru melahirkan


Lihat model daster di atas! Lucu kan? Ini mematahkan anggapan bahwa pakai daster identik dengan penampilan kucel dan awut-awutan. No! Sekarang sudah banyak sekali model daster yang lucu-lucu dengan motif yang cantik-cantik juga. 

Model daster seperti di atas bisa teman-teman dapatkan di link berikut ini: Daster Busui Trendy

2. Diaper Bag Ransel

Benda ini bisa jadi salah satu bentuk dukungan bahwa ibu menyusui tetap bisa jalan-jalan dengan trendy dan tetap nyaman.

Diaper bag, dulu, bentuknya besar dan terkesan merepotkan. Sekarang, kita bisa menemukan diaper bag berbentuk ransel yang tentunya lebih praktis untuk dibawa. Bentuknya pun trendy, dengan warna-warna yang menarik hati. Ada banyak kompartemen yang bisa diisi berbagai macam kebutuhan bayi. Jadi, ibu-ibu tetap bisa keluar rumah untuk refreshing, tanpa harus kerepotan membawa berbagai macam barang.

kado untuk ibu melahirkan

Mama bisa menemukan diaper bag trendy seperti di atas di link berikut ini: Diaper Bag Ransel

3. Paket Perawatan Kecantikan

Wah, ini sih rasanya semua perempuan suka, ya... Harapannya, dengan diberi paket perawatan kecantikan ini, busui tetap bisa memperhatikan dirinya. Memang, ketika si mungil hadir di tengah-tengah kita, biasanya seluruh tenaga, pikiran, waktu, akan tercurah untuknya, hingga kita lupa dengan diri sendiri.

Nah, padahal, penting bagi ibu untuk tetap memperhatikan diri, karena seorang ibu wajib bahagia. Jika ibu tidak bahagia, efeknya akan panjang. Dari ASI yang seret, hingga bayi yang juga akan terbawa dalam perasaan sang bunda.

Untuk paket perawatan kecantikan ini, bentuknya bisa bermacm-macam. Ada paket perawatan wajah, paket perawatan tubuh, atau paket essential oil. Mama bisa sesuaikan dengan produk favorit sahabat yang akan diberi kado, yaa...

Ide kado untuk ibu yang baru melahirkan

Produk perawatan tubuh di atas, beli dibeli di link ini: Paket Perawatan Tubuh

4. Voucher Belanja

Salah satu hobi paling menyenangkan bagi perempuan adalah belanja. Nah, dengan memberi voucher belanja, Mama sekaligus bisa membantu ibu yang baru melahirkan untuk tetap bahagia. Biarkan ia membeli apa yang ia inginkan dengan voucher belanja itu. 

5. Voucher Perawatan di Salon

Menjaga kewarasan bagi seorang yang masih single saja sudah sulit, apatah lagi bagi seorang ibu. Detik ketika predikat "ibu" melekat di depan nama kita, saat itu juga kita tidak lagi bisa mementingkan diri sendiri. Untuk itu, menjaga kewarasan diri adalah hal yang penting. 

Nah, sebagai sahabat, kita tentu bisa mengerti seberapa berat tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Untuk itu, demi menjaga kewarasan sahabat kita yang baru melahirkan, memberinya kado berupa voucher perawatan di salon adalah hal yang pasti akan membuatnya senang. Oh iya, saat ini ada banyak salon yang melayani home service juga. Manfaatkan itu, Ma! 

Ada sebuah hadits tentang saling memberi hadiah yang selalu saya ingat. Tahaadu, tahaabbu; "Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai." Semoga dengan kado yang kita berikan untuk sahabat yang baru melahirkan, bisa membuat hubungan kita semakin erat, dan kita akan saling mencintai hingga bertemu di akhirat nanti. Aamiin...



Ditulis dengan Cinta, Mama

Read More

Asus Zenfone 9, Handphone Compact dengan Fitur Powerful, Diluncurkan Besok. Simak Fitur Unggulannya!

Wednesday, November 16, 2022

 

Pecinta gadget pasti sudah tidak sabar menantikan peluncuran handphone ini. Ya, ASUS Zenfone 9, handphone berukuran mungil tapi memiliki fitur yang powerful ini akan diluncurkan 17 November 2022 besok. Handphone dengan ukuran layar 5,9 inchi ini hadir dengan empat pilihan warna yang cantik, yakni Moonlight White, Sunset Red, Starry Blue, dan Midnight Black.

ASUS Zenfone 9


  PERFORMA POWERFUL ASUS ZENFONE 9  


Untuk menunjang performa yang lebih garang, ASUS menanamkan prosesor flagship Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform di tubuh Zenfone 9 ini. ASUS pun melengkapi Zenfone 9 dengan RAM LPDDR5 hingga 16 GB dan ROM storage UFS 3.1 hingga 256 GB untuk meminimalisir potensi bottleneck. Tak hanya itu, untuk mendukung konektivitas yang lebih ngebut, ponsel ini juga dilengkapi dengan Wi-Fi 6E.

Ngomongin performa handphone, kurang lengkap rasanya kalau nggak bahas soal kamera. Zenfone 9 memiliki kamera utama beresolusi 50 MP yang akan menghasilkan video dengan kualitas yang baik dan jernih. 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilization -nya menjaga rekaman bebas blur dan guncangan. Sistem Electronic Image Stabilization (EIS) akan mengeliminasi lebih banyak lagi dampak dari gerakan-gerakan yang tak diinginkan.

Buat selfie gimana? ASUS paham, Mama-mama seperti kita ini hobi banget ber-swafoto. Kamera depan 12 MP IMX363 dan 12 MP IMX663 punch-hole, akan membuat hasil gambar tampak jernih dan ngga malu-maluin.

  ASUS Zenfone 9, Handphone Tangguh Anti Rapuh  

Oke, performanya udah mantap. Gimana dengan keamanannya? Kalau gampang rapuh, tentu bikin ripuh.

Tenang! ASUS Zenfone 9 memiliki sertifikasi IP68, yang artinya tak hanya anti air tapi juga anti debu / kotoran. Jadi, si Zenfone 9 ini cocok dibawa kemana aja. Urusan baterai juga awet dan tahan lama. Pun dilengkapi dengan adaptor hyper charge 30 watt yang kuat dan teknologi pengisian cepat sehingga kita bisa menghemat waktu pengisian daya.

Gimana? Makin penasaran ngga dengan keunggulan ASUS Zenfone 9 lainnya? Tunggu, ya, nanti Mama Kepiting akan mengulas lagi secara lebih mendalam. Yang jelas, smartphone ini akan hadir di Indonesia pada tanggal 17 November 2022. Buat kamu yang ingin mendapatkan dua unit Zenfone 9 secara cuma-cuma, kamu bisa menyaksikan peluncuran resmi Zenfone 9 di channel YouTube dan Facebook ASUS Indonesia, dan ikuti langkah-langkahnya.


 

Ditulis dengan Cinta, Mama

Read More

Rekomendasi Suplemen untuk Bantu Jaga Daya Tahan Tubuh Anak di Musim Pancaroba

Tuesday, November 8, 2022

 

Ahli Alergi Imunologi Anak Indonesia, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr SpA(k) memaparkan, dirangkum dari berbagai penelitian, kategori kelompok yang paling banyak mengalami defisiensi Vitamin D adalah usia lanjut (sebesar 78,2%), wanita dengan rentang usia 18 - 40 tahun (sebesar 63%), dan anak-anak yang berusia 6 bulan sampai 12 tahun (sebesar 44%).

Tingginya angka defisiensi Vitamin D ini tentu sangat memprihatinkan, terlebih karena di peringkat ketiga terjadi pada anak-anak, yang mana sedang berada di masa pertumbuhan.

Suplemen Vitamin D terbaik

Apa Akibatnya Jika Tubuh Kekurangan Vitamin D?

Kekurangan Vitamin D tidak boleh disepelekan lho, Ma, karena Vitamin D sangat penting bagi kesehatan tulang dan gigi. Tak hanya itu, jika tubuh kita kekurangan Vitamin D, beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:

  • Mudah lelah
  • Mudah sakit
  • Penyembuhan luka yang lebih lama
  • Perubahan suasana hati menjadi cenderung sedih dan murung
  • Cemas berlebihan
  • Rambut rontok
  • Mudah mengalami nyeri tulang, kram otot, bahkan patah tulang meski tidak cedera berat

Tentu kita tidak ingin gejala-gejala di atas terjadi pada kita atau anak-anak kita, bukan? Masa depan anak-anak masih panjang. Jangan sampai cita-cita mereka terhalang karena masalah ini.

Penyebab Kekurangan Vitamin D

Lalu, apa yang menyebabkan tubuh kita kekurangan vitamin D? Penyebabnya bisa terjadi karena kita kurang mengonsumsi makanan sumber vitamin D atau karena kita jarang terpapar sinar matahari.

Mungkin banyak dari kita, termasuk anak-anak, yang aktivitasnya lebih banyak dilakukan di dalam ruangan. Terbiasa nyaman dengan AC, hingga merasa resah apabila terkena panas matahari. Inilah yang dapat memicu terjadinya defisiensi Vitamin D. Maka dari itu, penting bagi kita untuk aktif berkegiatan di luar ruangan. 

Selain itu, tubuh juga perlu didukung dengan nutrisi yang seimbang ya, Ma... Agar tidak mengalami defisiensi vitamin D, tentu kita perlu mengkonsumsi makanan-makanan yang merupakan sumber vitamin D. Vitamin D bisa kita temukan dalam makanan berikut ini;

- lauk pauk : telur, ikan salmon, ikan tenggiri, ikan makarel, dan jamur.

- sayur : bayam, brokoli, kedelai, kale

- buah-buahan : jeruk, kiwi, pisang, alpukat, juga mangga. 

Ada banyak pilihan sumber Vitamin D dalam makanan. Kita bisa pilih makanan mana yang paling kita dan anak-anak kita suka. Jika diperlukan, kita bisa memberikan suplemen tambahan untuk menunjang daya tahan tubuh anak sekaligus untuk melengkapi kebutuhan Vitamin D-nya.

Suplemen Vitamin D yang rasanya enak

Suplemen? Obat? Takut Ahh...

Ramainya issue produk sirup yang mengandung cemaran berbahaya, tentu membuat kita khawatir. Apalagi, banyak orang mengeluhkan betapa tahun 2022 ini hampir semua mendapat jatah sakit. Sediiih... Entah, apakah ini disebabkan daya tahan tubuh yang menurun, cuaca yang ekstrim, ataukah karena virus dan varian covid yang semakin berkembang dari hari ke hari.

Maka dari itu, kita memang harus membiasakan diri untuk berolahraga, dan tetap memperhatikan apa yang kita makan. Bila perlu, kita bisa mengonsumsi suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh. Namun, kita mesti selektif dalam memilih suplemen imunitas, Ma. Apalagi untuk anak-anak, masa kita coba-coba? Takutnya, bukan sehat yang didapat, malah sebaliknya. Na'udzubillah min dzalik.

Lalu, adakah suplemen yang aman serta memiliki rasa yang disukai anak-anak?

Mama perlu mengenal Interlac + Vit D3, suplemen alternatif selain sirup yang sudah teruji aman dan efektif, tanpa cemaran EG dan DEG. Interlac + Vit D3 berbentuk tablet kunyah dengan rasa jeruk yang disukai anak, sehingga pemberiannya sangat praktis, seperti mengunyah permen.

Mungkin Mama pernah dengar bahwa pencernaan adalah otak kedua manusia. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan saluran cerna, agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit. Nah, Interlac + Vit D3 juga merupakan suplemen yang diperkaya dengan probiotik dan Vitamin D3. Formula double action ini mampu menjaga kesehatan saluran cerna, meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi kambuhnya alergi seperti asma dan dermatitis atopik, juga mencegah infeksi bakteri dan usus. 

Jadi bisa dibilang, Interlac + Vit D3 ini tidak hanya berguna untuk memenuhi kebutuhan Vitamin D dalam tubuh kita, tetapi juga meningkatkan imunitas tubuh dengan menjaga kesehatan saluran cerna

Apa Manfaat Jika Kebutuhan Vitamin D Terpenuhi?

Vitamin D memiliki peranan yang penting dalam tubuh kita. Itulah sebabnya vitamin D sering disebut sebagai "miracle vitamin". Apa saja peran Vitamin D dalam tubuh kita?

  • Membantu memperbaiki fungsi otak
  • Membantu menurunkan tekanan darah
  • Mempengaruhi ekspresi gen yang terlibat dalam perkembangan kanker
  • Menjaga fungsi paru dan kesehatan kardiovaskuler
  • Meregulasi kadar insulin dan membantu tatalaksana diabetes
  • Menjaga fungsi sistem imun otak dan saraf
  • Ini yang paling populer, yaitu, menjaga kesehatan tulang dan gigi

Masya Allah, banyak sekali ya, manfaat yang bisa kita dapatkan apabila kebutuhan Vitamin D dalam tubuh terpenuhi? Jadi tidak ada salahnya kita menyediakan Interlac + Vitamin D3 di rumah ya, Ma... Interlac + Vit D3 ini tidak hanya baik dikonsumsi oleh anak-anak usia 2 tahun (yang sudah pintar mengunyah) - 18 tahun, tetapi juga cocok untuk orang dewasa dan ibu hamil sekalipun. Suplemen ini aman dikonsumsi setiap hari, asalkan sesuai dengan aturan pakai, yaa...

Rekomendasi suplemen yang aman untuk anak-anak dan ibu hamil

Untuk Mama-Mama yang ingin membeli Interlac + Vit D3, Mama bisa membelinya di babystore, apotek, atau kalau tidak mau repot, kita beli online saja di Shopee atau marketplace lainnya. Jika Mama ingin mengetahui lebih banyak tentang Interlac + Vit D3, Mama bisa kunjungi account instagram Interlac di @interlacprobiotics. Semoga ikhtiar ini bisa membantu menjaga kesehatan kita sekeluarga ya, Ma... Aaamiin...


Ditulis dengan Cinta, Mama

Read More

Membuat Es Lumut Bersama Anak (Bonus Ide-ide Wirausaha)

Saturday, November 5, 2022

 

Memasak adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk menguatkan bonding antara ibu dengan anak yang sudah beranjak gede. Kegiatan ini juga bisa jadi sarana untuk anak belajar bagaimana bekerja sama dalam tim. Anak jadi belajar untuk mendengarkan dan didengarkan, juga memimpin dan dipimpin.

Dulu saat pandemi dan semua anak #BelajarDariRumah saya sering memasak bersama anak-anak. Biasanya kami membuat cemilan bersama-sama, untuk dinikmati bersama-sama pula. Kegiatan ini sangat seru, meski agak riweuh. Hihi...

Baca: School From Home, Mas Amay Membuat Pisang Geprek

Kegiatan yang bisa menguatkan bonding dengan anak
 

Nah, sekarang, setelah anak-anak kembali sekolah offline, kegiatan ini jadi semakin jarang kami lakukan, karena anak-anak sekolah sampai sore. Di hari Sabtu / Minggu, anak-anak masih ada kegiatan ekstrakurikuler, dan terkadang kami ada acara ke luar kota juga. 

Namun, alhamdulillah, hari ini kami bisa memasak bersama lagi. Masaknya yang simpel, tapi anak-anak suka. Mumpung hari ini cukup panas, jadi kami memutuskan untuk membuat Es Lumut.

Bahan-bahan untuk Membuat Es Lumut

Bahannya gampang, bisa didapatkan di minimarket terdekat. Apa saja bahan untuk membuat es lumut?

  • Nutrijel kelapa
  • Susu evaporasi
  • SKM
  • Pasta strawberry
  • Satu lagi, es batu

bahan membuat es lumut

Langkah membuat Es Lumut:

1. Masak nutrijel, beri 1 sdt pasta strawberry

2. Setelah mendidih, masukkan jelly ke dalam es batu sambil terus diaduk. Ini akan membuat jelly hancur, dan saat diminum terasa seperti "lumut". 

3. Tambahkan susu evaporasi dan SKM sesuai selera

4. Selesai

Catatan: Video pembuatannya sudah saya unggah di isntagram @arinta.adiningtyas

Ide jualan di bulan ramadhan

Es lumut ini bisa jadi ide untuk kegiatan wirausaha anak-anak di sekolah atau jadi ide jualan untuk bulan ramadhan nanti. 

Oiya, omong-omong soal kegiatan wirausaha (market day), beberapa hari lalu Mas Amay dan teman-teman sekelasnya juga belajar berwirausaha. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok itu diminta untuk membuat satu produk makanan, lalu menjualnya di sekolah. 

Nah, kelompok Mas Amay yang beranggotakan 5 orang anak, membuat martabak mini. Dengan modal sekitar 18 ribu rupiah, martabak mini yang dihasilkan adalah sebanyak 22 pcs. Martabak mini itu dijual Rp 1.500,- per piece. Jadi, keuntungan yang didapat adalah Rp 15.000,00. Dari keuntungan ini, anak-anak mendapatkan masing-masing sebesar Rp 3.000,00. Alhamdulillah.

kegiatan wirausaha di sekolah

Kegiatan wirausaha ini sangat seru, dan kata Bu Guru, alhamdulillah semuda dagangan habis dalam waktu kurang dari 30 menit. 😍

Nah, selain membuat es lumut dan martabak mini, ada beberapa makanan lain yang bisa dijual saat kegiatan wirausaha anak-anak di sekolah. Misalnya, risoles mayones, pisang karamel, brownies, jus, dll.

Ide makanan untuk dijual saat kegiatan wirausaha

Ide jualan untuk anak-anak


Nah, Ma, kalau ada waktu luang, kita masak dengan anak-anak, yuk! Dengan kegiatan sederhana ini, kita bisa menguatkan bonding dengan anak, anak bisa belajar bekerja sama, dan selain itu kita bisa jadikan masakan itu sebagai ide berwirausaha. Selamat memasak bareng anak! 😊



Ditulis dengan Cinta, Mama

Read More

Langkah Membangun Bonding dengan Anak yang Sudah Beranjak Gede

Saturday, October 29, 2022

 

Mama yang memiliki ABG, tentu paham ya, betapa mendampingi anak yang sudah beranjak gede itu cukup challenging. Di usia ini, anak-anak sudah mulai merasa ngga terlalu membutuhkan orang tua. Sulung saya, jangankan diajak berfoto bersama, diajak jalan-jalan aja mager (males gerak, pen). Maunya menyendiri.

Nah, minggu lalu, kami sekeluarga pergi ke Jogja karena ada beberapa acara keluarga. Kami menginap di rumah salah satu sahabat di Jogja bagian atas. Karena momennya sangat santai, maka hari itu saya jadikan sebagai waktu untuk memperkuat bonding dengan anak-anak, terutama dengan si sulung yang sudah menginjak usia pra remaja. 

Meski sebenarnya membangun bonding dengan anak tidak perlu menunggu waktu liburan, tetapi karena di hari biasa kami berkutat dengan kesibukan masing-masing, jadi waktu liburan ini menjadi sangat berharga. Kami berjalan-jalan santai ke sungai, bahkan sempat membuat reels instagram bersama. Seru!


Video reels di atas juga bisa dilihat di instagram saya: @arinta.adiningtyas

Pertanyaannya, kok tumben Mas Amay mau ya? Hihi, iya, alhamdulillah banget dia mau. Mungkin karena lagu dan filternya juga lucu. Oiya, untuk filter ini, saya persilakan Mas Amay untuk memilih sendiri yang mana yang dia suka. Mama ngikut aja, walaupun agak geli juga. Haha...

Oiya, sebenarnya bonding antara orang tua dengan anak itu, maksudnya bagaimana sih?

Bonding adalah sebuah ikatan emosional yang terjadi antara orang tua dengan anak. Hubungan ini tercipta melalui pola pengasuhan yang membangun ikatan antara satu dengan yang lain.

Manfaat bonding ini banyak sekali loh. Bahkan, tidak hanya mempengaruhi kecerdasan anak, tapi bonding dengan anak juga berpengaruh pada kesehatan fisik dan mentalnya. Beberapa manfaat bonding dengan anak, antara lain:

1. Bisa meningkatkan imunitas

Bagaimana ikatan emosional antara orang tua dengan anak bisa meningkatkan imunitas? Jadi, menurut penelitian, anak yang merasa secure (merasa aman) terhadap orang tuanya, cenderung memiliki kesehatan mental yang baik. 

Bagaimana kondisi dan suasana hati kita, ternyata berpengaruh pada fisiologi sistem saraf dan kekebalan. Tidak perlu jauh-jauh, kita lihat saja pada diri sendiri. Saat mengalami stres, biasanya imunitas menurun, penyakit juga akan lebih mudah datang. 

Nah, pada anak-anak pun begitu. Anak yang merasa aman, nyaman di dekat orang tuanya, mendapat dukungan penuh dari keluarga, merasa diakui keberadaannya, akan tumbuh dengan perasaan bahagia, dan dengan begitu, kondisi imun tubuhnya pun akan lebih baik. 

2. Anak akan lebih pandai mengatasi masalah

Anak yang secure terhadap orang tuanya, akan memiliki kepercayaan diri karena paham value dirinya. Hal ini juga akan mempengaruhi kecakapannya dalam memecahkan masalah yang ia temui di kemudian hari. Anak akan memiliki emosi positif yang lebih sering, menjadi lebih kreatif, mampu berinisiatif, lebih peka dengan lingkungannya, bahkan memiliki kemampuan untuk memimpin.

3. Anak akan lebih berprestasi

Bonding dengan orang tua, ternyata juga dapat mempengaruhi prestasi anak di sekolah. Anak yang dekat dengan orang tuanya biasanya lebih memiliki motivasi untuk belajar. Apalagi jika orang tua, terutama ibu, berperan dalam menjadi sekolah pertama untuk anak. 

Lebih dari itu, bonding yang kuat antara orang tua dan anak akan membentuk keluarga yang saling menyayangi. Tentu ini menjadi impian kita bersama ya, Ma... Untuk itu, mari kita mulai kuatkan perasaan itu, Ma... 

Langkah-Langkah yang Bisa Dilakukan untuk Membangun Bonding dengan Anak


Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk memperkuat bonding antara orang tua dengan anak, (di artikel ini, saya akan mengkhususkan untuk anak yang sudah beranjak remaja) di antaranya;

1. Sering-sering Mengobrol

Meskipun di usia ini anak-anak lebih suka menghabiskan waktunya dengan menyendiri, tapi sebenarnya mereka tetap ingin tahu apakah orang tuanya peduli dengan kehidupan mereka atau tidak. Karenanya, percakapan yang intens bersama anak remaja tetap perlu dilakukan sesering mungkin, agar anak tahu bahwa kehidupan mereka tetap berarti untuk kita.

2. Belajar untuk Mendengarkan

Bagaimana respon kita saat mengobrol dengan anak-anak, akan mempengaruhi antusiasme mereka saat bercerita. Meski faktanya cukup sulit mengendalikan diri untuk tidak berkomentar atau untuk tidak membenarkan pendapat mereka (yang menurut kita mungkin kurang tepat), tapi ingat, saat ini yang lebih penting adalah bagaimana mempertahankan komunikasi yang terbuka. Daripada besok-besok anak kita kapok dan ngga mau cerita lagi, ya kan, Ma?

3. Habiskan Waktu Bersama

Semakin anak-anak bertambah usia, semakin berkurang waktu untuk bersama mereka. Mereka sudah semakin sibuk dengan tugas-tugasnya, bahkan kadang, di rumah cuma untuk istirahat dan tidur saja. Jadi, saat semua memiliki waktu luang, maksimalkan kesempatan itu. Ngga harus dengan jalan-jalan atau liburan, bahkan bersih-bersih rumah atau menonton film bersama di rumah pun bisa memperkuat ikatan. 

Baca juga: Jenis Olahraga yang Bisa Menguatkan Bonding Antara Orang Tua dan Anak

4. Terlibat dalam Studi, Aktivitas, dan Pertemanan Anak-anak

Walau antar jemput sekolah itu kadang melelahkan, apalagi jika sekolahnya jauh dan mesti menembus kemacetan, tapi demi anak, lakukanlah. Kadang, di perjalanan itu kita justru punya aneka macam bahan obrolan. 

Saya termasuk salah satu Mama yang senang mendampingi anak-anak berkegiatan di sekolah. Saat ekstra kurikuler misalnya, terkadang saya menunggui mereka.

Langkah Membangun Bonding dengan Anak Remaja

Dengan teman baik anak-anak pun saya berusaha mengenal. Oiya, si sulung punya 4 orang sahabat laki-laki. Mas Amay dan keempat sahabatnya kami namai Pandawa Lima. Saking dekatnya, bahkan saat khitan pun mereka khitan di tempat yang sama, dengan waktu yang berdekatan (bisa dibilang berbarengan, hanya dibedakan saja jadwalnya karena pandemi tidak memperkenankan kita bergerombol).

Baca cerita khitannya di sini: Pengalaman Mengkhitankan Mas Amay di Solo Khitan Center

5. Percayai Anak, Hargai Pendapatnya, dan Jadi Support System Untuknya

Agar sebuah hubungan bisa terjalin dengan baik, masing-masing pihak harus saling mempercayai satu sama lain. Rasa saling percaya tak hanya diperlukan dalam hubungan suami istri, antara orang tua dengan anak pun begitu. 

Memang butuh waktu ya, Ma... Saya pun masih belajar untuk ini, karena kadang di hati saya masih tebersit keraguan terhadapnya. Entah itu tentang kemampuannya, entah itu tentang pilihan-pilihannya. Namun, saya sadar, saya harus melatih tumbuhnya rasa percaya itu. Karena ketika anak merasa dipercaya, anak akan merasa dihargai, kepercayaandirinya akan tumbuh, dan ia pun akan belajar bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. 

~

Saat anak-anak kecil, waktu terasa lambat berjalan. Namun, seiring dengan bertambahnya usia mereka, seiring dengan tumbuhnya kemandirian di diri mereka, kita akan menyadari betapa waktu seolah berlari. Untuk itu, Ma, selagi ada banyak waktu untuk bersama, habiskan dengan saling menyayangi, karena waktu tak akan pernah kembali.


Ditulis dengan Cinta, Mama

Read More

Yang Dikenang Anak tentang Ibunya

Friday, October 21, 2022

Tidak ada seorang pun bisa benar-benar siap menghadapi kehilangan. Bahkan jika kehilangan itu sudah diawali dengan aneka pertanda. Begitupun saya ketika ditinggal oleh ibu untuk selamanya, meski beliau sudah menderita sakit sejak lama. 

Sering, rasa rindu itu tiba-tiba memenuhi dada. Yang membuatnya terasa sakit adalah karena entah kapan rasa ini bisa menemukan penawarnya. Tak ada yang tahu kapan hari pertemuan itu akan tiba.

17 Oktober yang lalu, genap 14 tahun saya ditinggalkan ibu. Sebenarnya tidak ada niat untuk menulis tentang ibu saat ini, tetapi karena suatu hari si bungsu mengeluhkan celana sekolahnya yang sobek, ingatan saya kembali ke masa kecil dulu. Benar-benar ya, perkara celana sobek saja bisa memantik kenangan.

Kenangan tentang Ibu

 

Dari apa yang beliau lakukan untuk suami dan anak-anaknya, di benak saya tertanam kenangan tentang ibu, yang seperti ini...

1. Ibu pandai menjahit

Bisa dibilang, kebanyakan baju-baju saya adalah hasil karya beliau. Kalau saya lebih suka memermak pakaian yang sobek di tukang jahit keliling, ibu tidak begitu. Baginya, seribu - dua ribu adalah lembaran berharga. Kenapa harus mengeluarkan uang untuk sesuatu yang bisa dikerjakan sendiri? Pakaian utuh saja bisa dibuatnya, apatah lagi cuma memperbaiki kerusakan kecil? Tentu ini urusan sepele.

Berbeda dengan saya. Jika sesuatu bisa dikerjakan orang lain, kenapa harus saya? Hehehe... dasar pemalas!

Tapi kemarin, karena tukang jahit langganan tidak muncul, akhirnya saya pun menjahit sendiri celana Aga yang sobek itu. Terpaksa. Namun, hal inilah yang justru membangkitkan ingatan ini. 

2. Ibu pandai memasak

Beberapa waktu terakhir, saya, bapak, dan adik, sering membahas tentang pernikahan. Ini karena adik saya memang sudah cukup umur untuk menikah. Calon, insya Allah sudah ada, tapi kapan waktunya, kami sendiri belum tahu.

Nah, berkaitan dengan pernikahan, hal yang cukup penting untuk dipikirkan adalah mengenai hidangan. Apakah akan dikonsep seperti adat Solo, yaitu "piring terbang", atau ingin lebih simpel yakni prasmanan?

Ah, ternyata mau menikah saja serumit ini ya? Hihi... Kalau ada ibu, pasti sudah beres semua. 😔

Omong-omong soal pernikahan, dulu semasa sehatnya, ibu sering dimintai tolong untuk memasak oleh tetangga yang sedang punya hajat. Ini karena ibu pandai memasak. Di saat seperti itu, ibu akan pulang ke rumah saat sudah larut malam, dan berangkat ke tempat hajat pagi-pagi sekali keesokan harinya. Kurang tidur, itu sudah pasti. Tapi, ibu adalah orang yang kuat menahan kantuk, jadi, begadang adalah hal yang biasa untuk beliau. Sungguh beda sekali dengan anaknya yang ini.

3. Ibu bisa memotong rambut

Waktu kecil dulu, saya jarang sekali pergi ke salon. Untuk memotong rambut, cukup pergi ke "Salon Ibu". Model rambutnya seperti apa, tentu suka-suka ibu saja. Tapi, ibu suka sekali membuatkan saya poni. Menurut beliau, poni adalah tanda bahwa saya masih anak-anak. Seolah-olah, anak-anak memang harus punya poni.

Saya sih nurut saja lah. 😁

4. Ibu sangat rajin

Ibu itu, bangun paling pagi dan tidur paling malam. Kalau ibu sehat, rumah rapi dan bersih, makanan banyak, bak cucian juga bersih semua. Tapi kalau ibu sakit, bahkan jendela kamarnya saja tidak dibuka. 😥

Ada masa-masa di mana saya selalu takut kalau pergi sekolah. Saya takut tiba-tiba dijemput karena ibu meninggal. 

Ada masa-masa di mana saya selalu mengawasi perutnya saat tidur. Apakah masih bergerak naik turun?

Ya, kemudian tibalah hari itu. Hari di mana saya sudah merantau jauh, jauh dari ibu. Lalu, di suatu siang telepon berdering, mengabarkan bahwa ibu sudah kembali ke pangkuan Illahi. Walau saya sudah terbiasa melihat ibu terbaring lemah, tapi saya tak pernah siap ditinggalkan ibu secepat itu. 

Dan bahkan setelah 14 tahun lewat, duka itu masih menyayat. Kini cuma doa yang bisa saya hadiahkan untuk beliau. Semoga Allah mengampuni dosanya, menerima seluruh amal baiknya, menerangkan jalannya, melapangkan kuburnya, mengharamkan neraka untuknya, dan kelak mempertemukan kami di jannah-Nya. Aamiin aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin...

Bicara tentang kenangan, kira-kira, akan dikenang seperti apakah saya kelak di mata Mas Amay dan Adek Aga?

 


Ditulis dengan Cinta, Arinta

Read More

Perubahan dan Perkembangan pada Anak Laki-laki 11 Tahun

Sunday, October 16, 2022

 

 "Mas Amay kan bukan bocil lagi."

Protes si sulung, waktu saya memintanya memakai minyak telon selepas mandi. 

Apa? Minyak telon?

Hehe, iyaa... Saya suka dengan wangi minyak telon, jadi saya sering mengoleskannya ke tubuh anak-anak setiap mereka selesai mandi. 

Tapi Mas Amay sudah 11 tahun. Masa masih pakai minyak telon? 

Itulah... Di mata saya, dia masih bayi kecil yang belum ngerti apa-apa. Padahal, di usianya yang sudah masuk kategori "teenager" ini, tentu sudah banyak sekali perubahan dan perkembangan yang menunjukkan bahwa ia bukan anak kecil lagi.

Milestone Anak Laki-laki 11 Tahun


Milestone anak laki-laki 11 tahun

Anak laki-laki dan anak perempuan, memiliki tahapan perkembangan yang berbeda. Mengutip theasianparent.com, di dalam rahim, anak laki-laki mengalami lonjakan testosteron yang dapat membuat otak mereka berkembang secara berbeda dari otak anak perempuan. Nah, menurut penelitian, semakin tinggi hormon testosteron yang terekspos pada bayi laki-laki di kandungan, maka semakin besar pula kemungkinan mereka untuk menjadi anak yang impulsif. Faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu penyebab perbedaan perkembangan pada anak laki-laki dan perempuan.

Perbedaan perkembangan ini terjadi sejak bayi, bahkan sampai anak menginjak masa remaja. Maka tak heran jika anak perempuan biasanya akan mengalami pubertas lebih awal dibandingkan anak laki-laki.

Namun, kali ini kita tidak akan membahas tentang perbedaan-perbedaan itu, Ma... Di artikel ini kita akan fokus pada perkembangan anak laki-laki di usia 11 tahun. So, inilah yang terjadi dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk bisa membantu mereka tetap pada jalurnya.

Perkembangan Bahasa

Di usia 11 tahun kebanyakan anak laki-laki akan mengalami penambahan kosakata yang cukup banyak. Nah, di sini kita mesti hati-hati, Ma, karena lingkungan pergaulan juga akan mempengaruhi gaya bahasa mereka. 

Beberapa waktu lalu, ada masalah yang terjadi di kelas anak saya. Ada anak-anak yang senang berbicara kotor, bahkan beberapa di antaranya adalah anak perempuan. Kata-kata kotor ini terdengar oleh salah satu orang tua murid, dan singkat cerita terjadilah perdebatan panjang antara orang tua murid ini dengan orang tua si anak yang berbicara kotor itu.

Bagi beliau (orang tua yang anaknya sering berbicara kotor), ketika anak bicara kotor dengan temannya, artinya dia sudah menemukan circle pertemanan yang nyaman. 

Tepok jidat!

Tentu saja, sebagai ibu, saya tidak ingin anak saya ikut-ikutan dan menormalisasi kata-kata kotor dan kasar seperti itu. Saya dan suami pun berdiskusi dengan Mas Amay soal ini, dan alhamdulillah kami sepaham bahwa berkata kasar itu tidak baik. Suami juga menyampaikan bahwa kita dinilai dari perkataan dan perbuatan yang kita lakukan. Sehingga, penting bagi kita untuk menjaga ucapan dan perilaku.

Kebiasaan berkata kotor, bisa saja terbawa hingga dewasa. Saya tidak ingin itu terjadi. Lagipula, dalam Islam pun kita diperintahkan untuk berkata yang baik-baik, atau diam. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda,

"Bukanlah seorang Mukmin itu seorang yang suka mencela, tidak pula seorang yang melaknat, bukan pula seorang yang keji dan kotor ucapannya." (HR. Bukhari)


Baca : Ketika Anak Berbicara Kasar


Hadits larangan berkata kotor


Perkembangan Fisik

Usia 11 tahun. Pubertas atau masa akil balig sudah dekat, atau bahkan sudah dimulai. Anak-anak kita mungkin ada yang sudah mengalami perubahan fisik, seperti perubahan bentuk suara, tumbuhnya rambut kumis atau jambang, pundak dan dada yang terlihat bidang, dll.

Nah, sebagai orang tua, kita bisa melakukan beberapa hal ini untuk mendukung fisik mereka, Ma;

  1. Sediakan makanan sehat di rumah, dan usahakan untuk sesering mungkin makan bersama anak-anak di rumah. Nikmati sebanyak mungkin momen bersama mereka, karena masa ini tidak akan terulang. (Duh, nulis begini aja udah mellow)
  2. Pastikan mereka punya waktu tidur yang cukup
  3. Dukung mereka untuk melakukan olahraga yang disukai. Anak-anak saya kebetulan mengikuti ekstrakurikuler Tapak Suci di sekolah. Meski di mata kita, kegiatan mereka saja sudah cukup melelahkan, tapi ternyata ekskul ini adalah "hiburan" bagi mereka. Olahraga memang menguras energi secara fisik, tapi jika anak-anak menyukainya, ini jadi semacam sarana untuk me-refresh otak.


Baca Juga: Kiat Mempersiapkan Anak Menghadapi Masa Balig Menurut Ajaran Islam

Perkembangan Sosial

Di usia 11 tahun, anak laki-laki mungkin akan lebih senang menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Sebagai orang tua, yang bisa kita lakukan antara lain:

  1. Bangun harga diri anak. Tekanan dari teman sebaya mungkin akan meningkat mulai usia ini. Anak yang sudah memahami dirinya dengan baik, paham bahwa diri mereka berharga, insya Allah akan dapat melalui masa ini dengan baik pula.
  2. Jelaskan tentang bahaya merokok, alkohol, dan penggunaan obat-obat terlarang. Ajarkan cara menolak ajakan teman yang meminta mereka untuk "icip-icip". Di sini, peran Ayah juga sangat penting ya, Ma...
  3. Bicara tentang "seks", bukan hal yang tabu lho... Daripada mereka tau dari teman-temannya, lebih baik mereka tau dari orang tuanya, bukan?
  4. Pantau keamanan online. Anak-anak jaman now sudah semakin pintar, Ma... Ada beberapa yang sudah membuat password untuk handphone mereka sendiri. Jadi, orang tua harus lebih cerdik, ya...


Baca: Ternyata Begini Rasanya Mengasuh Anak Pra-Remaja

Perkembangan Emosi

Usia 11 tahun termasuk usia peralihan antara masa anak-anak menuju masa remaja. Biasanya, anak-anak ini punya keinginan untuk lebih cepat dewasa. Tapi, apakah mereka sudah benar-benar siap memikul aneka tanggung jawab?

Kita para orang tua yang sudah sampai di usia ini, sudah paham bahwa jadi orang dewasa ternyata banyak menanggung beban tidak mudah. Tapi, dalam perspektif anak-anak, jadi orang dewasa itu lebih menyenangkan, karena dianggap lebih bebas dan punya kendali atas diri sendiri.

Nah, di sinilah orang tua perlu nge-spill, apa saja sih yang harus ditanggung oleh orang dewasa? 

  1. Di pikiran anak, jadi dewasa itu enak, karena bisa punya uang dan mengatur semua semaunya. Jadi, orang tua perlu memberi penjelasan bahwa menjadi orang dewasa tidak selalu berhasil. Ada banyak kegagalan yang pernah kita lewati. Jelaskan pula tentang risiko dan tanggung jawab, juga bagaimana kita menghadapi kegagalan itu. 
  2. Di usia ini, anak mungkin akan mulai mengalami stres, entah karena tugas sekolah yang menumpuk, atau karena hubungannya dengan teman-teman. Nah, kita perlu memberi contoh yang baik, bagaimana cara meredakan stres, agar anak dapat menirunya. 
  3. Anak umur 11 tahun, biasanya akan lebih senang mengobrol dengan teman-temannya, dan akan semakin jarang bercengkerama dengan orang tuanya. Tidak apa-apa, Ma, memang seperti inilah masanya. Namun, mari, sebisa mungkin ajak anak-anak untuk mengobrol tentang apa saja. Karena saat bercengkerama inilah, kita bisa memasukkan nilai-nilai yang kita pegang.


Perkembangan Akademis

Mas Amay saat ini sudah duduk di kelas 6. Tentu akan ada banyak tantangan di tahun ini. Kabar baiknya, anak laki-laki di usia ini biasanya lebih bisa fokus daripada di usia sebelumnya. Mereka punya rentang konsentrasi dan perhatian untuk waktu yang lebih lama. 

Anak usia 11 tahun juga mulai menjadi pemikir. Jangan kaget kalau mereka punya pertanyaan-pertanyaan yang "rumit". Yang jelas, jangan malas untuk berkonsultasi dengan guru kelas untuk memantau perkembangan akademisnya, Ma... 

~

Saat menjadi orang tua, artinya kita harus siap untuk belajar hal baru setiap harinya. Setiap usia memiliki tantangannya sendiri-sendiri. Bismillah, insya Allah kita bisa ya, Ma... Selamat datang di perjalanan roller coaster anak usia 11 tahun, yang menyenangkan, namun juga membingungkan! 😊

 

Ditulis dengan Cinta, Mama

 

Referensi:

-  https://www.webmd.com/parenting/guide/son-11-milestones

Read More

Catatan Wisuda Tahfidz Mas Amay dan Adek Aga

Friday, October 7, 2022

 

"Mendidik anak itu seperti mengukir di atas batu. Sulit. Tapi ketika sudah jadi, niscaya ukiran itu tidak akan mudah hilang."

Itu adalah sepenggal kalimat yang akan saya ingat. Sebuah pesan yang disampaikan oleh Bapak Kepala Sekolah, saat awwalussanah beberapa waktu lalu.

Ya, mendidik anak menjadi anak yang sholih, pintar, berakhlak mulia, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi jika orang tua bercita-cita memiliki anak yang hafidz Qur'an, tentu tantangannya lebih berat lagi. Maka dari itu, patutlah saya berbangga hati saat tanggal 6 Agustus lalu, Mas Amay dan Adek Aga termasuk dalam siswa-siswi yang mengikuti wisuda tahfidz. Tidak banyak yang berhasil lolos dalam ujian tahfidz ini, sehingga saya sangat bersyukur telah menjadi bagian dari orang tua - orang tua yang beruntung itu.

Otak anak-anak konon diibaratkan seperti spons baru yang daya serapnya masih sangat baik. Bagi mereka, menghafal ayat demi ayat adalah hal yang mudah. Namun, kita tidak boleh lupa, bahwa sudah jadi sunnatullah jika manusia itu memiliki sifat yang mudah lupa. Untuk itu, mempertahankan hafalan dengan muroja'ah adalah rutinitas yang harus dilakukan oleh seorang yang ingin menjadi hafidz Qur'an.

Nah, di sinilah tantangannya. Perjuangan untuk membiasakan anak-anak agar mau muroja'ah setiap hari, sama sulitnya dengan membiasakan anak-anak untuk disiplin sholat 5 waktu. Kita tidak boleh bosan mengingatkan, juga tidak boleh malas mendampingi mereka saat hafalan. Satu hal yang juga tidak boleh dilupakan adalah; Jangan Bosan Mendo'akan Anak-anak.

Baca juga: Rutin Sholat Dhuha karena Anak

Jika mengingat kembali momen wisuda tahfidz 4 tahun lalu, saat itu Mas Amay masih kelas 2 SD, adek Aga bahkan belum sekolah. Saya hampir menitikkan air mata saat melihat kakak-kakak kelasnya Amay berdiri di atas panggung, melantunkan ayat demi ayat secara serentak. Masya Allah. Saat itu saya berbisik kepada Mas Amay dan Dek Aga, "Nanti Mas Amay sama Adek berdiri di sana juga ya kayak kakak-kakak."

Awwalussanah dan wisuda tahfidz
Awwalussanah + Wisuda Tahfidz 4 tahun lalu. Alhamdulillah, fotonya tersimpan di IG story. :)

Alhamdulillah, do'a saya dikabulkan oleh Allah, 4 tahun kemudian. Waktu yang sebenarnya molor dari rencana, karena kita dihantam pandemi sehingga semua nyaris lumpuh dua tahunan ini, termasuk soal pendidikan anak-anak. Sekolah saat pandemi itu, bisa tetap semangat belajar aja sudah alhamdulillah. Bisa paham materi dan bisa mengumpulkan tugas tanpa drama itu sudah bonus. Wkwkwk...

Hal ini berlaku juga untuk hafalannya anak-anak. Bisa mempertahankan hafalannya saja, bagi saya itu sudah luar biasa. 

Begini. Ibu adalah madrosatul uula, itu benar. Tapi, tidak semua ibu punya kemampuan mengajar seperti guru. Guru itu, bagaimanapun juga, punya wibawa yang berbeda di mata anak. Itulah mengapa, terkadang, meski memakai cara yang sama, tetapi hasil pengajaran antara orang tua dan guru bisa berbeda.

Makanya, saya sangat bersyukur, Mas Amay bisa menjadi salah satu dari wisudawan tahfidz di hari itu. Karena ini menandakan bahwa "jiwa guru" saya masih tersisa, meski sudah tidak mengajar 12 tahun lamanya. Xixixi... Alhamdulillah. Ya, walaupun kadang muncul sifat T-Rexnya. Seperti di tulisan saya yang ini: Dear Mama, Apakah Ketidaksempurnaan adalah Dosa?

~~~

Menjadi salah satu siswa yang berhasil lolos wisuda tahfidz, tentu bukanlah tujuan utama. Karena seperti pesan Bapak Kepala Sekolah, "Menjadi Hafidzul Qur'an itu baik, tetapi lebih baik lagi jika bisa menjadi Hamilul Qur'an (orang yang setiap tingkah lakunya, tutur katanya, mengandung Al-Qur'an)". Apalagi, Mas Amay dan Adek Aga masih punya PR menyelesaikan 29 juz lainnya. 

Mama dan Papa tentu hanya bisa mendukung dan mendoakan, semoga Mas Amay dan Adek Aga senantiasa diberikan hati yang mencintai Al-Qur'an, yang menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman utama dalam hidup. Dan semoga, Allah beri kemudahan untuk Mas Amay dan Dek Aga, agar bisa menjadi Hafidzul Qur'an yang juga Hamilul Qur'an. Aamiin aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin..

Wisuda Tahfidz

Oya, kemarin ada yang tanya, baju kokonya beli di mana. Jawabnya di sini ya, Ma; https://shope.ee/9p3JPHo6Db

Alhamdulillah dimudahkan mencari baju koko warna putih, meski waktunya mepet. Bahannya katun toyobo, jadi ngga bikin gerah. Dan bisa dilihat di foto, anaknya kelihatan rapi, cakep, meski dari belakang. 😊



Ditulis dengan Cinta, Mama

Read More

Kiat Mempersiapkan Anak Menghadapi Masa Balig Menurut Ajaran Islam

Saturday, October 1, 2022

 

"Pena (pencatat amal) akan diangkat dari tiga orang, yaitu dari orang yang tidur sampai dia bangun, dari anak-anak sampai dia balig, dari orang yang gila sampai dia sadar (berakal)." (HR. Abu Daud)

Hadits tentang pencatatan amal


Membaca hadits di atas, seketika saya teringat dengan Mas Amay yang saat ini sudah berumur 11 tahun. Mungkin sebentar lagi, ia pun akan memasuki masa balig. Tentu, sebelum kita menghadapi sesuatu, akan lebih baik jika kita sudah lebih dulu membekali diri dengan ilmu, supaya tidak kaget atau bingung. Maka dari itu, saya pun mulai mencari referensi, apa saja yang harus orang tua persiapkan untuk mendampingi anak-anak menjelang masa peralihan itu. Alhamdulillah, di sekolah ada pelajaran Al Islam, yang mulai men-spill tentang apa itu masa balig, apa saja tanda-tandanya, dan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menghadapinya. Jadi tugas saya sedikit lebih ringan. 😁

Satu hal yang harus kita ingat, ketika anak-anak sudah memasuki masa akil balig, mereka sudah masuk kategori mukalaf atau diberi beban syariat. Maka dari itu, segala tingkah lakunya tidak bisa ditolerir seperti saat mereka masih kecil. Untuk itu, sebagai orang tua kita harus menjelaskan bahwa sejak saat itu, seluruh perbuatan kita, baik atau buruk, sudah mulai dicatat dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban.

Ada beberapa hal yang mesti kita (orang tua) persiapkan, untuk mendampingi anak menyambut masa akil balig. Tapi sebelumnya, mari kita cari tahu, apakah yang dimaksud dengan akil balig itu?

Masa akil balig seringkali diidentikkan dengan masa pubertas. Puber, berasal dari kata pubescere yang dalam bahasa latin memiliki arti mendapat pubes. Tahukah apa itu pubes? Pubes adalah rambut kemaluan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa masa puber adalah masa di mana tubuh anak mengalami perubahan secara fisik, yang menandai matangnya organ-organ reproduksi. 

Sebenarnya ada sedikit perbedaan makna antara pubertas dan akil balig dalam Islam. Akil, berarti memiliki akal, pemahaman atau pengetahuan. Sedangkan balig artinya telah sampai pada kesempurnaan. Akil balig bisa diartikan sebagai masa ketika seseorang telah mencapai tahap sempurna baik dari segi fisik maupun emosional. Pada anak laki-laki, masa akil balig ini ditandai dengan mimpi basah, sedangkan pada anak perempuan ditandai dengan datangnya haid atau menstruasi.

Nah, seperti yang telah Mama Kepiting tulis di awal, setelah anak memasuki masa balig yang berarti sudah masuk kategori mukalaf, anak sudah harus paham apa saja kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang muslim. 

Berkaitan dengan kewajiban-kewajiban itu, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh orang tua, yakni:

Tips mendampingi anak menjelang masa puber

 

1. Membiasakan Anak Melakukan Ibadah Wajib

Dalam sebuah hadis riwayat Abu Daud dan Ahmad, dari Amr bin Syu'aib, dari bapaknya dan kakeknya dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

"Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan salat saat usia mereka 7 tahun, dan pukulah mereka saat usia 10 tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka." (Dishahihkan oleh Al-Albany)

Nah, maka benar bahwa dalam Islam, persiapan menyambut masa balig itu tidak instan, tetapi harus dipersiapkan sejak tahun-tahun sebelumnya. Apa jadinya jika sejak kecil anak tidak dibiasakan salat dan berpuasa? Saat masa balig itu tiba, yang dikhawatirkan adalah anak-anak meninggalkan kewajiban itu.

2. Mengajarkan tentang Thaharah atau Bersuci

Mengapa thaharah itu penting? Karena ada beberapa ibadah yang baru dianggap sah apabila dilakukan dalam keadaan suci dari hadas.

Apa itu Hadas?

Hadas adalah keadaan tidak suci pada seseorang sehingga terhalang baginya melakukan salat, tawaf ketika haji, dan ibadah lainnya yang harus dilakukan dalam keadaan suci.

Hadas dibagi menjadi 2;

  • Hadas kecil, yaitu hadas yang dapat disucikan dengan cara berwudhu atau bertayamum saja. Misalnya; keluar sesuatu dari lubang qubul atau dubur (buang air kecil, buang air besar, kentut), bersentuhan langsung antara kulit laki-laki dengan perempuan yang sudah balig dan bukan mahramnya.
  • Hadas besar, yaitu hadas yang harus disucikan dengan cara mandi. Misalnya; haid dan nifas pada perempuan, keluarnya air mani pada laki-laki, atau kondisi setelah berhubungan suami istri.

Saat masa balig tiba, anak perempuan akan mengalami haid, anak laki-laki akan mengalami mimpi basah. Untuk itu, mereka harus tahu cara bersuci yang benar, agar ibadah sholatnya tetap sah.

3. Memberi Pengarahan untuk Menjaga Adab dan Pergaulan dengan Lawan Jenis 

Suatu hari seorang teman berbagi informasi bahwa di sekolah anaknya diajarkan persiapan menghadapi masa akil balig. Ada satu pesan yang bisa kita highlight.

"Saat balig, kita sudah bisa menjadi ayah dan ibu. Tapi, untuk menjadi ayah dan ibu yang baik, banyak hal harus kita persiapkan, seperti mental, spiritual, juga finansial. Karena setelah menjadi ayah dan ibu, tanggung jawab kita akan lebih banyak dan lebih besar. Nah, jika Mas / Mbak (nama anak kita), belum siap menjadi ayah atau ibu, maka Mas / Mbak harus menjaga adab dan pergaulan dengan lawan jenis."

4. Ajarkan Anak untuk Mandiri

Ini juga penting ya, Ma... Ajarkan anak untuk mandiri atau mulai mengurus diri sendiri. Untuk anak perempuan misalnya, mintalah mereka untuk mencuci pakaiannya sendiri. Apalagi jika sudah mengalami menstruasi, maka anak harus bisa mencuci bekas darahnya sendiri.

5. Ajarkan Manajemen Waktu

Manajemen waktu ini berkaitan dengan memilah-milih mana kegiatan yang bermanfaat, mana yang sia-sia. Ingat AMBAK (Apa Manfaat BAgiKu) saat kita akan melakukan sesuatu. Jika tidak ada manfaatnya, lebih baik tinggalkan.

~

Nah, Ma, itulah beberapa persiapan yang mesti orang tua lakukan dalam rangka mempersiapkan anak menghadapi masa puber, sesuai anjuran Islam. Barangkali ada yang mau menambahkan? Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita, untuk menjadi orang tua terbaik bagi anak-anak, ya... Aamiin aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.



Ditulis dengan Cinta, Mama

 

 

Sumber referensi:

- https://www.voa-islam.com/read/muslimah/2019/10/25/68019/dampingi-anak-pada-masa-pubertas/ 

- https://al-ibar.net/keluarga/198/persiapan-orang-tua-muslim-menghadapi-masa-pubertas-anak

Read More